Bisnis.com, JAKARTA - Kepala LBM Eijkman Amin Soebandrio menuturkan tiga whole genome sequencing (WGS) dari pasien positif Covid-19 di Indonesia diduga memiliki kesamaan karakter dengan yang dimiliki Jepang, Timur Tengah dan Amerika Serikat.
“Tentu itu masih analisa awal yang dilakukan Eijkman terhadap tiga isolat virus yang dikirimkan ke GISAID,” kata Amin melalui sambungan telepon kepada Bisnis, Jakarta, pada Rabu (6/5/2020).
Kendati demikian, dia membeberkan, semua isolat virus terkait dengan yang ada di Wuhan secara langsung ataupun tidak. Namun, dia menggarisbawahi temuan itu bisa saja berbeda di antara peneliti.
“Sekali lagi karena jumlah isolat yang dikirimkan masih sedikit. Jadi kita belum bisa membuat kesimpulan yang pasti. Itu gunanya kita belajar molekuler biologi untuk membandingkan mutasi virus tersebut,” kata Amien.
Dengan demikian, menurut dia, temuan itu tidak bisa dikaitkan dengan keadaan klinis, diagnostik ataupun pengambangan vaksin di Indonesia. “Kami baru mengirim 3 isolat virus itu analisa awal sekali yang menunjukkan ketiga virus itu tidak masuk ke kelompok yang sudah ada di dunia yakni S,G,V,”ujarnya.
Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman berhasil untuk pertama kalinya menyelesaikan pemetaan sekuen asam nukleat RNA penyusun genom virus SARS-CoV-2 dari Indonesia.
Baca Juga
Hal itu dikabarkan langsung oleh lembaga penelitian biologi molekuler berstatus satuan kerja di bawah naungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemeristekdikti) tersebut melalui akun resmi Twitter-nya, @eijkman_inst, Senin (4/5/2020).
Data riset tersebut bersumber dari sejumlah pasien yang positif terpapar Covid-19 di Indonesia.
"Menggunakan alat Next-Generation Sequencing (NGS) di Pusat Genom Nasional LBM Eijkman, tim LBM Eijkman berhasil memetakan genom tiga isolat virus yang berasal dari tiga pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Indonesia," demikian cuitan akun tersebut.
Lembaga tersebut menyatakan bahwa itu merupakan data sekuens lengkap pertama virus Corona dari Indonesia yang telah diunggah ke pusat data GISAID (gisaid.org) yang mendukung proses cepat dalam berbagi lebih dari 16.000 data virus Corona di seluruh dunia.