Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ajudan Gubernur Sumut Dinyatakan Sembuh dari Covid-19, tapi Terinfeksi Lagi

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, Aris Yudhariasyah menyebut ajudan Gubernur Sumut yang sempat dinyatakan sembuh dari Covid-19, kini terinfeksi lagi
Petugas medis mengenakan alat pelindung diri mendorong ranjang beroda tempat pasien berstatus dalam pengawasan corona menuju ruang isolasi RSUD dr. Iskak di Tulungagung, Jawa Timur, pada Jumat (13/3/2020)./Antara
Petugas medis mengenakan alat pelindung diri mendorong ranjang beroda tempat pasien berstatus dalam pengawasan corona menuju ruang isolasi RSUD dr. Iskak di Tulungagung, Jawa Timur, pada Jumat (13/3/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Ajudan Wakil Gubernur Sumatra Utara, Ori Kurniawan, positif terinfeksi Covid-19 berdasarkan hasil uji swab Senin (4/5/2020).

Pemuda berusia 25 tahun itu menjadi kasus pertama pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh tapi terinfeksi kembali di Sumatra Utara (Sumut).

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, Aris Yudhariasyah, menduga Ori bisa kembali terinfeksi karena reaktivasi atau reinfeksi virus. 

"Hasil swab RS Adam Malik, Medan, 4 Mei 2020, menyatakan Ori kembali positif Covid-19 setelah sebelumnya sembuh pada awal April 2020," ujar Aris dikutip dari Antara, Selasa (5/5/2020).

Berdasarkan hasil tes swab terbaru itu, Ori yang sedang berada di kampung halamannya, Bireun, Aceh, dibawa ke RS Martha Friska, Medan.

Aris menerangkan, sejak dinyatakan sembuh yang pertama, Ori belum lagi bertugas di Kantor Gubernur Sumatra Utara.

"Jadi Dinas Kesehatan Bireun yang harusnya mengetahui orang-orang yang pernah kontak langsung dengan Ori," ujarnya.

Kasus Ori menjadikan per 5 Mei 2020, jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 130 orang di Sumut. Adapun yang meninggal sudah 14 orang dan mereka yang dalam pengawasan (PDP) sejumlah 154 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, Aris Yudhariasyah
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, Aris Yudhariasyah

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemerintah Provinsi Sumatra Utara, Aris Yudhariasyah./Antara

Dikutip dari www. theaseanpost.com, WHO telah memperingatkan pemerintah agar tidak mengeluarkan "sertifikat bebas risiko" Covd-19 kepada orang-orang yang telah terinfeksi karena kekebalan mereka tidak dapat dijamin.

 Jadi, bagaimana mungkin orang terinfeksi dua kali?

Ada beberapa teori yang dikembangkan para ahli untuk menjelaskan tren suram.

Penjelasan pertama dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KCDC) Korea menyebut adalah bahwa virus corona mungkin "aktif kembali" pada orang yang telah sembuh dari Covd-19.

Pada pertengahan April, diperkirakan ada 116 orang telah dites positif infeksi virus SARS-CoV-2  untuk yang kedua kali di Korea Selatan.

“Penyelidik sedang menyelidiki apakah penyebab kekambuhan adalah virus yang aktif kembali atau infeksi ulang dengan virus tersebut. Kami juga sedang menyelidiki apakah kasus kambuh mengarah pada infeksi sekunder, ”kata kepala KCDC, Jeong Eun-kyeong.

Dilaporkan bahwa otoritas kesehatan percaya bahwa virus itu sangat mungkin telah aktif kembali dibanding terinfeksi ulang. Alasan untuk ini adalah karena pasien diuji positif lagi dalam waktu yang agak singkat setelah dibebaskan dari karantina.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper