Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pangkas Ekspor Medis sejak Januari, AS: China Tutupi Keparahan Covid-19

China tampak memangkas ekspor alat medis pada Januari sebelum WHO memperingatkan bahwa Covid-19 menular
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bersama Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pertemuan di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj
Presiden Amerika Serikat Donald Trump (kiri) bersama Presiden China Xi Jinping dalam sebuah pertemuan di Beijing, China, Kamis (9/11/2017)./Reuters-Damir Sagolj

Bisnis.com, JAKARTA - Washington menuding China sengaja menutupi keparahan kasus virus corona atau Covid-19 di negaranya setelah terlihat mengurangi ekspor suplai medis. Di lain sisi, muncul teori adanya kecelakaan laboratorium hingga menimbulkan wabah yang mengguncang dunia.

Dilansir CNN International, Senin (4/5/2020) Departemen Keamanan Dalam Negeri mengungkapkan hal ini. Laporan ini berisi tentang data ekspor dan impor China pada awal tahun ini. Laporan yang pertama kali diungkap oleh ABC ini diedarkan di dalam internal pemerintahan federal.

"China tampak memangkas ekspor alat medis pada Januari sebelum WHO memperingatkan bahwa Covid-19 menular,” seperti dikutip dalam sebuah laporan.

Pada Minggu, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan China meningkatkan upaya untuk menyembunyikan tingkat penyebaran virus corona, termasuk menyembunyikan keparahan saat menimbun persediaan medis.

"Anda menerima fakta yang hampir benar. Kami dapat mengkonfirmasikan bahwa Partai Komunis China melakukan itu semua agar dunia tidak mengetahui tepat waktu tentang apa yang sedang terjadi,” kata Pompeo ketika ditanyai soal China yang sengaja menimbun suplai medis pada awal Januari.

Sementara itu, laporan The New York Times pada Minggu (3/5/2020) menunjukkan, Pompeo, dalam program ABC ‘This Week’, mengatakan dirinya bersama mantan Kepala CIA dan petugas administrasi senior menemukan bukti yang signifikan bahwa virus corona datang dari laboratorium.

Meskipun begitu, dia sepakat bahwa tidak ada indikasi yang menyatakan bahwa Covid-19 adalah buatan manusia atau modifikasi genetik.

Teori yang berkembang masih acak. Beberapa pejabat yang telah memeriksa laporan intelijen mengatakan ada kemungkinan saat hewan yang terinfeksi dengan virus corona di laboratorium dihancurkan, seorang pekerja laboratorium secara tidak sengaja terinfeksi dalam proses tersebut. Namun, banyak teori yang masih diteliti.

Di samping itu, dalam pandangan ilmuwan, terutama ahli virus, sebagian besar menilai kecelakaan laboratorium yang berdampak memicu wabah tidak besar. Sedangkan kemungkinan virus baru yang berasal dari hewan ke manusia yang terjadi secara non-laboratorium di China selatan jauh lebih tinggi.

Dalam wawancara bersama Fox News, Presiden Donald Trump mengatakan dia berkeyakinan tinggi terhadap kemungkinan adanya kecelakaan dalam laboratorium. Namun, dia belum berani menjawab secara gamblang ketika ditanyai buktinya.

“Saya tidak diperbolehkan mengungkapkannya pada Anda, Saya rasa mereka [China] membuat keselahan besar, dan mereka tidak ingin mengakuinya,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper