Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kota Surabaya menyikapi adanya kluster baru penularan virus corona (Covid-19) di lokasi pabrik rokok Sampoerna di kawasan Rungkut, Kota Pahlawan, Jawa Timur.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Surabaya, Jumat (1/5/2020) mengatakan kasus tersebut bermula dari adanya karyawan di pabrik rokok yang berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) yang tidak jujur dan memilih tetap bekerja.
"Padahal, pasien itu harus menjalani karantina. Itu masalahnya," kata Wali Kota Risma.
Menurut Risma, kasus di pabrik tersebut sebetulnya bukan kluster baru karena sudah diketahui oleh pihak puskesmas setempat, tetapi kurang pengawasan.
Untuk itu, kata Risma, Pemkot Surabaya bekerja sama dengan TNI dan Polri saat ini terus melakukan upaya penelusuran (tracing) atau melacak PDP tersebut.
"Jika hanya dilakukan puskesmas sendiri, masih kurang. Makanya sekarang semua data pasien sudah masuk ke TNI dan Polisi, bahkan nomor telepon juga dilacak polisi," katanya.
Tracing dilakukan, untuk memastikan agar tidak ada lagi mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19) di Surabaya. Selain itu, ada sejumlah karyawan juga dikarantina di salah satu hotel setelah diketahui dari hasil rapid test.
"Kita masukkan dulu ke hotel. Kan belum tentu positif virus corona karena dia baru rapid test belum swab. Jadi makanya kita masukkan dulu dia di hotel," katanya.
Terdapat dua karyawan pabrik PT. HM Sampoerna Tbk yang positif terinfeksi Covid-19 dan sudah dirawat di rumah sakit, akan tetapi keduanya telah meninggal dunia. Menindaklanjuti kasus tersebut, tim Gugus Tugas COVID-19 Jatim melakukan penelusuran terhadap sekitar 500 karyawan Pabrik Rokok HM Sampoerna.
Semua karyawan tersebut kemudian dilakukan rapid test dan hasilnya sebanyak 98 orang dinyatakan reaktif (positif) virus corona. Selanjutnya juga dilakukan pemeriksaan swab bagi pekerja pabrik rokok Sampoerna dan sampai sekarang masih menunggu hasilnya.
Dari 98 orang karyawan, sebanyak 91 orang di antaranya hingga kini diisolasi di sebuah hotel di Surabaya. Sedangkan tujuh orang lainnya menjalani rawat inap di rumah sakit karena mengalami gejala klinis Covid-19.
Sementara itu, Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Elvira Lianita menuliskan dalam siaran pers bahwa manajemen telah menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2, Surabaya, sejak 27 April 2020 sampai dengan waktu yang ditentukan.
"Penghentian sementara ini bertujuan agar kami dapat melaksanakan pembersihan dan sanitasi secara menyeluruh di area pabrik Rungkut 2 sekaligus menghentikan tingkat penyebaran Covid-19 yang sekarang telah berdampak pada beberapa karyawan kami di lokasi tersebut," ujarnya.