Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Korban Corona Dekati Perang Vietnam, Layakkah Trump Dipilih Kembali?

Hanya dalam waktu enam minggu, korban meninggal warga AS akibat Corona mendekati Perang Vietnam. Trump mengatakan: kami melakukan pekerjaan luar biasa.
Presiden AS Donald Trump memberikan keterangan terkait virus corona di Gedung Putih, Washington DC, AS, Selasa (7/4/2020)./Bloomberg/EPA-Jim Lo Scalzo
Presiden AS Donald Trump memberikan keterangan terkait virus corona di Gedung Putih, Washington DC, AS, Selasa (7/4/2020)./Bloomberg/EPA-Jim Lo Scalzo

Bisnis.com, JAKARTA - Perhatikan data berikut. Dalam Perang Vietnam sekitar 1957 hingga 1975, kematian pihak Amerika Serikat mencapai 47.434. Jumlah itu yang meninggal di medan perang. Sedangkan total keseluruhan, mencapai 58.220, merujuk pada data yang dikeluarkan CNN.

Lantas, sekarang, mari kita bandingkan dengan korban meninggal warga Paman Sam atas wabah Corona, yang--katakanlah dengan angka waktu paling moderat--empat bulan.

Berdasarkan data yang dirilis Johns Hopkins University of Medicine per Selasa (28/4/2020), korban meninggal di AS mencapai 56.253 orang. Angka ini masih mungkin bertambah di waktu yang akan datang, mengingat masa puncak pandemi virus Corona belum terjadi di AS.

Artinya, hanya dalam waktu 4 bulan, jumlah korban warga AS akibat virus Corona, hampir melebihi jumlah korban perang Vietnam kontra AS yang terjadi hampir dua dekade.

Dengan fakta tersebut, tak heran jika sejumlah orang mempertanyakan kelayakan Donald Trump sebagai kandidat Presiden AS dari Partai Republik pada Pilpres 3 November mendatang.

Salah satunya adalah salah seorang wartawan yang menanyakan hal tersebut kala Trump mengadakan konferensi pers di pada Senin (27/4/2020) kemarin waktu AS.

Kira-kira, pertanyaannya demikian: "Jika seorang presiden yang kehilangan lebih banyak orang Amerika selama enam minggu daripada meninggal selama dua dekade perang Vietnam pantas untuk dipilih kembali?" ucap wartawan itu seperti dikutip dari BBC.

Trump menjawab pertanyaan tersebut dengan santai. "Pemerintah AS telah melakukan pekerjaan yang luar biasa," kata Trump.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andya Dhyaksa
Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper