Bisnis.com, JAKARTA - Hanya dalam hitungan bulan, Pemilihan Presiden Amerika Serikat, bakal berlangsung. Tepatnya, pada Selasa 3 November 2020, atau berselang sekira tujuh bulan sejak saat ini.
Di tengah wabah virus Corona (Covid-19) yang masih melanda dunia, pun demikian dengan di Negeri Paman Sam, ada wacana untuk memundurkan pesta demokrasi tersebut.
Salah satunya dilontarkan oleh calon presiden dari Partai Demokrat, Joe Biden. Sembari menyerang Trump, Biden mengatakan bahwa Sang Petahana akan sebisa mungkin memundurkan waktu Pilpres AS, dengan cara apapun.
"[Trump] bakal mencoba untuk menendang [memundurkan] kembali pemilihan entah bagaimana pun caranya," ucap Biden, seperti yang dinukil dari BBC.
Menjawab serangan itu, Trump membantah. Menurutnya, tak pernah terlintas sedikit pun di benaknya untuk memundurkan waktu pemilihan.
"Aku bahkan tidak pernah berpikir untuk mengubah tanggal pemilihan. Kenapa aku harus melakukan itu?" kata Trump dalam briefing dengan sejumlah wartawan Senin (27/4/2020).
Baca Juga
Bahkan, Trump menyerang balik ucapan Biden itu sebagai "propaganda yang dibuat-buat". "Saya menantikan pemilihan itu," kata Trump.
Ketentuan konstitusional mencatat, jika seorang presiden ingin mengubah waktu pemilihan, Gedung Putih dia tidak akan dapat melakukannya--bahkan dalam keadaan darurat. Sebab, tanggal ditentukan oleh Kongres.