Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki pekan terakhir di bulan April 2020, sejumlah negara di Eropa melaporkan perkembangan menggembirakan dalam menghadapi virus Corona (Covid-19).
Italia misalnya, mulai melonggarkan kebijakan untuk melonggarkan lockdown (karantina) negara tersebut. Kebijakan diambil karena negara itu mencatat jumlah kematian harian terendah dalam beberapa minggu terakhir. Ada 260 kematian terkait virus Corona pada hari Minggu, angka harian terendah sejak 14 Maret. Total warga yang meninggal kini ada di angka 26.644, tol resmi tertinggi di Eropa.
Kabar menggembirakan bukan hanya dari Italia. Juga sejumlah negara lain. Berikut adalah rangkuman Bisnis dari sejumlah media, termasuk BBC.
Spanyol--negara Eropa dengan jumlah kematian tertinggi setelah Italia - melaporkan jumlah kematian harian terendah dalam lebih dari lima minggu pada Minggu (26/4/2020), dengan 288 kematian baru.
Pada Ahad kemarin, anak-anak pun bisa keluar untuk pertama kalinya setelah terkurung selama enam minggu di dalam rumah karena karantina.
Di Swiss, pusat taman dan penata rambut akan membuka pintu mereka pada hari Senin, diikuti oleh sekolah dan toko yang menjual barang-barang selain makanan dalam waktu dua minggu. Siswa akan kembali ke sekolah mulai 11 Mei
Tetapi pertemuan lebih dari lima orang tetap dilarang sampai 8 Juni, dan tidak jelas kapan bar dan restoran akan diizinkan untuk dibuka kembali.
Di Jerman, masker menjadi benda yang wajib digunakan tiap warga dalam transportasi umum. Aturan baru telah menciptakan permintaan besar untuk produk dan, sebagai akibatnya, terjadi kekurangan pasokan. Pemerintah berencana untuk memproduksi jutaan masker di Jerman.
Sedangkan di Inggris, Perdana Menteri Boris Johnson, sudah mulai masuk bekerja setelah terserang virus Corona pada pertengahan Maret.
Malta, negara terkecil di UE, melaporkan tidak ada kasus baru virus selama 24 jam terakhir pada hari Minggu--pertama kali ini terjadi dalam lebih dari enam minggu