Bisnis.com, JAKARTA – Deutsche Bank AG mengikuti jejak bank investasi lain dalam mencatatkan kinerja kuartal pertama yang positif, namun tetap meragukan meragukan prospek tahun ini.
Dilansir Bloomberg, Deutsche Bank mencatat pendapatan sekitar 6,4 miliar euro (US$6,9 miliar) di kuartal pertama, melampaui perkiraan analis. Sementar itu, laba bersih mencapai 66 juta euro, jauh di atas proyeksi analis yang memperkirakan kerugian.
Bada saat yang sama, provisi untuk kredit macet mencapai level tertinggi dalam lebih dari enam tahun dan bank membatalkan target minimum untuk buffer modal.
Bank yang berbasis di Frankfurt, Jerman, itu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kredit bermasalah diperkirakan meningkat dan kenaikan pinjaman sebagai bagian dari respon terhadap krisis virus corona akan memperluas neraca bank.
"Implikasi jangka pendek dari pandemi Covid-19 menyulitkan bank untuk secara akurat mencerminkan waktu dan besarnya perubahan pada rencana modal aslinya," kata Deutsche Bank dalam pernyataannya, seperti dikutip Bloomberg.
"Karena itu ada kemungkinan bahwa kinerja bank berada di level moderat dan di bawah target CET1 sebelumnya setidaknya 12,5 persen," lanjut mereka.
Laporan awal Deutsche Bank ini menunjukkan bahwa perusahaan bergabung dengan rekanbank lain di Wall Street dalam mendapatkan keuntungan dari lonjakan perdagangan klien karena virus memicu gejolak pasar yang hebat.
Seperti para pesaingnya, Deutsche itu mengatakan sedang berusaha memberikan pembiayaan tambahan bagi bisnis ng diperangi di tengah krisis dan akan meningkatkan aset tertimbang menurut risiko di bulan-bulan mendatang.
"Banyak klien kami menghadapi tantangan besar dari Covid-19 dan mereka membutuhkan dukungan kami sekarang," kata perusahaan itu dalam pernyataan terpisah di situs resmi. “Kami bertujuan untuk mendukung mereka dengan neraca kami yang kuat, sambil selalu menaati aturan.”