Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah kasus penyakit virus corona (Covid-19) di seluruh dunia terus menanjak menjadi hampir total 3 juta orang, didorong bertambahnya jumlah kasus baru di Amerika Serikat.
Dikutip dari www.worldometers.info, jumlah kasus Covid-19 di seluruh dunia mencapai total 2.992.850 hingga Minggu (26/4/2020) malam waktu GMT atau Senin (27/4/2020) pagi WIB.
Sebanyak 877.254 orang di antara jumlah tersebut dinyatakan berhasil sembuh, 206.898 pasien meninggal dunia, dan 1.908.698 pasien masih terinfeksi.
Kontribusi terbesar banyaknya kasus infeksi tetap dipegang Amerika Serikat sebesar 987.029 atau mengalami penambahan sebanyak 26.378 pasien baru. Di antara jumlah kasus tersebut, 118.777 orang dinyatakan sembuh dan 55.411 pasien meninggal dunia.
Angka-angka itu semakin mengukuhkan posisi negeri berekonomi terbesar di dunia itu sebagai negara dengan jumlah kasus dan korban jiwa terbanyak di dunia akibat Covid-19.
Berturut-turut menyusul banyaknya kasus di AS adalah Spanyol, Italia, Prancis, Jerman, dan Inggris yang mencatat total 226.629, 197.675, 162.100, 157.770, dan 152.840 kasus (lihat tabel).
Baca Juga
Dari sisi jumlah korban jiwa, menyusul Amerika Serikat, Italia mencatat angka kematian tertinggi yakni 26.644 orang, disusul Spanyol, Prancis, dan Inggris sebanyak 23.190, 22.856, dan 20.732 korban jiwa.
Meski demikian, Gubernur New York Andrew Cuomo merancang rencana membuka kembali aktivitas perekonomian secara bertahap seiring dengan melambatnya laju pertambahan kasus baru infeksi virus corona di negara bagian Amerika Serikat ini.
Jumlah korban jiwa baru akibat Covid-19 di New York turun menjadi 367 orang pada Minggu (26/4/2020), angka terendah dalam hampir sebulan.
“Tidak ada keraguan bahwa, di titik ini, kami telah melalui yang terburuk. Dan selama kita melangkah maju dengan hati-hati, yang terburuk seharusnya sudah berakhir,” ujar Cuomo pada Minggu (26/4), seperti dilansir melalui Bloomberg.
Kendati tidak memberikan tanggal pasti pembukaan kembali perekonomian, ia telah menetapkan bahwa negara bagian yang dipimpinnya itu ditutup hingga 15 Mei dan kasus rawat inap baru harus turun selama dua pekan.
Pada Minggu (26/4), kasus rawat inap baru turun menjadi 1.087 pasien, penurunan hari kesembilan berturut-turut. New York juga melaporkan 5.902 kasus baru pada Minggu atau turun dari 10.553 pada hari sebelumnya. Dengan demikian, total kasus positif terinfeksi corona di New York tercatat telah mencapai 288.045 kasus.
“Akan ada jeda selama dua pekan setelah pembukaan kembali tahap pertama, untuk menilai progresnya yang akan dipantau melalui jumlah rawat inap baru, kasus baru, dan pengujian untuk antibodi yang menunjukkan apakah seseorang telah tertular virus,” terang Cuomo.
Selain New York, Italia dikabarkan akan melonggarkan lockdown-nya hanya dalam waktu sepekan. Langkah ini menjadi ujian penting dalam upaya di seluruh kawasan Eropa untuk memulai kembali kehidupan publik secara luas.
Spanyol dan Prancis juga merencanakan untuk membuka kembali aktivitas perekonomian mereka yang selama ini ditutup demi membendung penyebaran virus corona, seiring dengan laporan angka kematian yang tercatat paling sedikit dalam lebih dari sebulan.
Virus ini sendiri telah menyebar ke total 210 negara di dunia. Di Indonesia, virus corona tercatat telah menginfeksi 8.882 orang, dengan 743 pasien di antaranya meninggal dunia dan 1.107 orang sembuh.
Update Virus Corona 10 Negara Teratas | |||
---|---|---|---|
Negara | Jumlah Kasus Terbanyak | Jumlah Korban Jiwa | Jumlah Pasien Sembuh |
Amerika Serikat | 987.029 | 55.411 | 118.777 |
Spanyol | 226.629 | 23.190 | 117.727 |
Italia | 197.675 | 26.644 | 64.928 |
Prancis | 162.100 | 22.856 | 44.903 |
Jerman | 157.770 | 5.976 | 112.000 |
Inggris | 152.840 | 20.732 | N/A |
Turki | 110.130 | 2.805 | 29.140 |
Iran | 90.481 | 5.710 | 69.657 |
China | 82.827 | 4.632 | 77.394 |
Rusia | 80.949 | 747 | 6.767 |
Sumber: Worldometers