Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reagen Langka dan Ribuan PDP Meninggal Tanpa Hasil Tes Virus Corona

Jika di Sumsel pemeriksaan virus corona dengan metode polymerase chain reaction (PCR) yang memerlukan reagen setop dua hari, maka di Jakarta pemeriksaan masih bisa dilakukan karena segera datang bala bantuan dari BNPB untuk 500 sampel.
Seorang staf menaruh alat uji asam nukleat di pabrik Luoyang Ascend Biotechnology Co., Ltd di Luoyang, Provinsi Henan, China tengah, pada 4 Maret 2020./Xinhua-Li Jianan
Seorang staf menaruh alat uji asam nukleat di pabrik Luoyang Ascend Biotechnology Co., Ltd di Luoyang, Provinsi Henan, China tengah, pada 4 Maret 2020./Xinhua-Li Jianan

Bisnis.com, JAKARTA – Dua hari terakhir ini reagen menjadi sorotan, karena langka sehingga pemeriksaan virus corona SARS-CoV-2 di beberapa laboratorium berhenti.

Di Jakarta, Kepala Labkesda DKI Endra Muryanto mengakui bahwa reagen yang diperlukan untuk mendeteksi virus corona di laboratorium mulai langka. Jika pun dipesan saat dari distributor, tidak ada kepastian kapan reagen itu akan ada. Selain itu, pemesanan harus dalam partai besar.

Kelangkaan reagen juga terjadi di Sumatra Selatan (Sumsel). Pemeriksaan spesimen di daerah itu setop selama dua hari karena kehabisan reagen.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumsel Yusri, Selasa (21/4/2020), menyebut hal itu pula yang menyebabkan nihilnya konfirmasi kasus positif  Covid-19 sejak Minggu (19/4/2020).

“Karena kita tahu bukan hanya Indonesia, tetapi dunia kehabisan bahan pemeriksa laboratorium, masker saja susah dicari,” katanya.

Namun demikian, Yusri memastikan petugas laboratorium kembali melakukan pemeriksaan spesimen setelah reagen tiba. Menurutnya, segera tiba sebanyak 700 sampel dan dapat digunakan untuk beberapa hari ke depan.

Jika di Sumsel pemeriksaan virus corona dengan metode polymerase chain reaction (PCR) yang memerlukan reagen setop dua hari, maka di Jakarta pemeriksaan masih bisa dilakukan karena segera datang bala bantuan dari BNPB untuk 500 sampel.

“Hari ini sudah mulai kerja lagi, mungkin juga [setelah pemeriksaan] akan ada kasus-kasus baru,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman Selanjutnya
Penjelasan Yuri Berubah
Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper