Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah Turki resmi melarang kegiatan buka puasa dan sahur bersama selama bulan suci Ramadan tahun ini seiring dengan terus bertambahnya jumlah kasus terinfeksi virus corona (Covid-19).
Partai-partai politik hingga orang-orang berada di Turki biasanya mendirikan tenda-tenda untuk buka puasa dan sahur bersama secara gratis.
Namun tahun ini, warga akan diminta untuk menyantap makanan-makanan ini di dalam rumah masing-masing, seperti halnya yang diterapkan di negara lain yang mayoritas berpenduduk muslim. Bulan Ramadan di Turki akan dimulai pada Jumat (24/4/2020).
Dalam surat keputusannya pada Selasa (21/4) malam waktu setempat, Kementerian Dalam Negeri Turki juga mendesak masyarakat untuk menjaga jarak sosial (social distancing) ketika antre membeli santapan.
Masjid-masjid sudah ditutup, selain itu kunjungan-kunjungan ke kuil akan dibatasi, dan warga yang mengunjungi makam akan diperiksakan jika mengalami demam.
Pembatasan ini juga berlaku untuk para penabuh gendang yang biasanya berjalan dari rumah ke rumah membangunkan warga untuk sahur. Pemberian sedekah secara langsung oleh warga juga dilarang. Sebagai gantinya, para penerima akan dibayar oleh pemerintah kota setempat.
Baca Juga
Hingga Selasa (21/4/2020), kasus terkonfirmasi virus corona di Turki tercatat mencapai 95.591 dengan 2.259 orang di antaranya meninggal dunia, seperti dilansir melalui Bloomberg.