Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Turki melakukan pemblokiran terhadap belasan laman berita asal Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) sejak Minggu (19/4/2020) waktu setempat.
Dari belasan laman yang diblokir ini, termasuk di dalamnya adalah kantor berita resmi kedua negara, Saudi Press Agency dan Emirates News Agency.
Seperti dilansir Bloomberg, Senin (20/4/2020), hingga artikel ini rilis pihak pemerintahan Turki enggan memberi keterangan menyoal sikap mereka. Namun, sikap ini diduga merupakan aksi balasan setelah beberapa pekan lalu Arab Saudi melakukan pemblokiran terhadap puluhan laman berita asal Turki.
Kala itu, pemerintah Saudi juga memblokir kantor berita resmi pemerintah Turki, Anadolu Agency.
Hubungan Turki dan Saudi memang telah memanas sejak 2018 silam, terutama dipicu akibat kasus pembunuhan jurnalis The Washington Post, Jamal Khashoggi. Jurnalis asal Arab Saudi itu tewas ketika tengah mengurus dokumen pernikahan di kantor konsulat Arab Saudi yang terletak di Istanbul.
Pada 25 Maret 2020 lalu, Jaksa Penuntut Umum pada pengadilan Turki telah mendakwa 20 orang atas pembunuhan Khashoggi. Termasuk di dalamnya adalah dua mantan ajudan putra mahkota Saudi, Mohammad bin Salman.
Baca Juga
Pihak Saudi sendiri sampai saat ini membantah keras tudingan bahwa pembunuhan Khashoggi punya kaitan dengan Salman.