Bisnis.com, JAKARTA – Vaksin virus corona baru atau Covid-19 yang sedang dikembangkan di University of Oxford akan segera diuji cobakan pada manusia untuk pertama kalinya.
Health Secretary United Kingdom Matt Hancock mengatakan bahwa pemerintah telah mengupayakan segala cara untuk mengembangkan vaksin yang aman dan efektif.
Menurutnya, Inggris saat ini berada di hgaris depan upaya global dalam pengembangan vaksin karena dua penelitian obat dan vaksin terkemuka di dunia sedang di berlangsung di Oxford dan Imperial.
Dia melanjutkan bahwa para ilmuwan di Oxford saat ini sedang bersiap untuk membawa vaksin mereka ke pengadilan untuk uji coba manusia pada hari Kamis, (23/4) waktu setempat.
Dia juga mengumumkan bahwa sebanyak 42,5 juta euro akan diberikan kepada dua universitas untuk terus mendanai uji coba yang menjanjikan, agar pengembangannya menunjukkan kemajuan pesat.
“Pertama, hari ini kami membuat 22,5 juta euro tersedia untuk proyek dari Imperial Collage Londong untuk mendukung uji klinis fase kedua yang melibatkan beberapa ribu sampe dan tahapan fase ketiga dengan lebih banyak sampel,” katanya seperti dikutip Metro, Rabu (22/4).
Baca Juga
“Kedua, kami juga menyediakan 20 juta euro bagi tim Oxford untuk mendanai uji klini mereka. Tim telah mempercepat proses uji coba yang bekerja sama dengan regulator, yang benar-benar brilian. Sebagai hasilnya, saya dapat mengumumkan bahwa vaksin dari proyek Oxford akan mulai diuji coba,” imbuhnya.
Hancock mengatakan bahwa pada masa normal, mencapai tahapan uji coba pada manusia membutuhkan waktu bertahun-tahun. Akan tetapi, dalam kondisi krisis pandemi percepatan penelitian dan pengembangan sangat dibutuhkan.
Dana yang disiapkan oleh pemerintahan Inggris juga tak hanya ditujukan bagi pengembangan vaksin. Hancock menyebut bahwa pihaknya akan berinvestasi dalam kemampuan industri manufaktur.
Hal ini diperlukan apabila ada vaksin yang bekerja efektif dan keamanannya terjamin, sehingga Inggris bisa langsung membuat dan memproduksi vaksin tersebut untuk tersedia bagi seluruh masyarakatnya dengan segera.
“Dalam jangka panjang, cara terbaik untuk mengalahkan virus corona adalah melalui vaksin. Bagaimanapun, ini adalah penyakit baru. Ini adalah ilmu yang tidak pasti, tetapi saya takin kita bisa mengembangkan vaksin yang dibutuhkan,” tandasnya.
Adapun berdasarkan data dari Worldometer, hingga hari ini Inggris mencatatkan lebih dari 129.000 kasus infeksi, dengan jumlah kematian sekitar 17.000 kasus.