Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki hari keempat kelas pelatihan melalui platfom Whatsapp, UNESCO menampilkan tema Warisan Budaya Prambanan.
Kelas budaya kali ini menghadirkan narasumber Kepala Unit Candi Prambanan BPCB DIY Manggar Sari Ayuati dan Pengkaji Pelestarian Cagar Budaya Jawa Tengah Wahyu Kristanto.
Manggar Sari menjelaskan kawasan Candi Prambanan merupakan monumen peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Candi-candi yang tersebar dan saling berdekatan membuktikan kebesaran kerajaan ini.
Kerajaan Mataram Kuno mencerminkan sebuah organisasi masyarakat yang telah mencapai peradaban tinggi dengan bentuk negara. Itu sebabnya, ujar Manggar Sari, kerajaan ini dapat dikatakan sebagai salah satu peletak dasar kehidupan Negara RI saat ini.
“Kawasan Prambanan merupakan kawasan perbatasan antara Kabupaten Sleman Provinsi DIY dan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Karena banyaknya situs yang tersebar di sini, maka Kawasan Prambanan telah ditetapkan sebagai Kawasan Cagar Budaya Nasional melalui Kepmendikbud RI No. 278/M/2014,“ terang Manggar.
Candi Prambanan merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia
Candi ini memiliki 3 halaman dengan pola memusat atau konsentrik yang masing-masing dibatasi dengan pagar keliling.
Kompleks ini ditetapkan sebagai warisan Dunia oleh UNESCO No. C 642 pada th. 1991 dengan nama Prambanan Temple Compounds.
Ada 2 kriteria yang membuat Prambanan berhasil ditetapkan menjadi Warisan Dunia oleh UNESCO, yaitu merupakan salah satu karya adiluhung kreativitas manusia yang jenius. Prambanan menjadi contoh sebuah tipe bangunan, karya arsitektural, harmonisasi teknologis, atau lansekap yang mampu mengilustrasikan tahapan yang signifikan bagi sejarah kehidupan manusia.
“Gugusan Percandian Prambanan memperlihatkan seni budaya yang bercorak Hindu Siwa terbesar yang merupakan mahakarya masa klasik di Indonesia. Sekaligus merupakan kompleks bangunan religius yang luar biasa yang mencerminkan karakteristik budaya dari abad ke-10 Masehi,“ tambah Manggar.
Selain menjelaskan informasi seputar candi Prambanan, para narasumber menyajikan gambar-gambar dan foto pendukung yang semakin menambah wawasan dan pengetahuan peserta pelatihan.