Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Basarah mengapresiasi kesigapan jajaran Polri meredam dua kasus yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional saat ini.
Kasus pertama, Polda Metro Jaya berhasil mengungkap fenomena terbaru ketika sejumlah minimarket di Jakarta menjadi sasaran kejahatan selama kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diberlakukan di DKI Jakarta.
Kasus kedua, adalah ditemukannya bom pada tubuh dua terduga teroris yang tewas dalam kontak bersenjata di Poso, Sulawesi Tengah Rabu (15/4/2020) siang lalu.
Baku tembak itu menewaskan Ali alias Darwin Gobel dan Muis Fahron alias Abdullah, anggota kelompok MIT pimpinan Ali Kalora. Mereka masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polda Sulteng.
Basarah mengaku terus mencermati situasi dan kondisi Tanah Air selama pandemi Covid-19 berlangsung, termasuk ketika jajaran Polri berhasil mengungkap rencana penjarahan dan pembakaran di Pulau Jawa oleh Kelompok Anarko Vandalis dan menghentikan langkah para teroris di Poso.
"Dalam situasi seperti sekarang ini, di tengah terjadinya penurunan daya beli, peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK), dan terganggunya roda ekonomi masyarakat, bukan tidak mungkin semua itu dapat memicu dan memacu meningkatnya aksi-aksi kriminalitas, konflik dan kerusuhan sosial, baik yang sifatnya spontan maupun yang dimobilisasi," ujar Basarah, Selasa (21/4/2020).
Menurut dia, prioritas paling penting yang harus dilakukan saat ini adalah upaya mencegah orang-orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan situasi ini untuk kepentingan pribadi, kelompok dan golongan.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni mengatakan pentingnya memastikan rasa aman di masyarakat.
Sahroni menanggapi terkait maraknya kejahatan pembegalan yang meresahkan masyarakat terutama dengan suasana jalanan yang cenderung lebih sepi, karena imbauan pemerintah untuk tinggal di rumah kepada warga.
Menurutnya, tindakan tegas terhadap para pelaku begal perlu dilakukan polisi agar memberi efek jera kepada kawanan begal lainnya yang berniat untuk melakukan tindakan kriminal tersebut.
Dia mendukung Polri mengambil tindakan tegas, karena pelaku pembegalan membawa senjata tajam lalu terkenal sadis dalam melakukan kejahatannya.