Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah media surat kabar di Jerman mengkalkulasi kerugian akibat dampak virus corona di Jerman mencapai 130 miliar euro dan menyalahkan China akan kerugian itu
Pihak China sendiri merasa geram karena kerugian itu ditujukan sebagai utang Beijing terhadap Berlin akibat dampak pandemi virus corona baru atau Covid-19.
Jerman telah mengikuti sejumlah negara seperti Prancis, Inggris, dan Amerika Serikat dalam mengarahkan kemarahan virus corona-nya kepada China. Serangan baru-baru ini terjadi di tengah temuan bahwa China tampaknya menutupi skala krisis dan sumber wabah.
Dilansir dari Express, Senin (20/4) sebuah kabar besar diluncurkan di koran terbesar di Jerman, Bild, yang menyusun faktur terperinci senilai 130 miliar euro yang ditujukan ke China atas tuduhan kelalaian membiarkan pandemi terjadi.
Daftar ini mencakup biaya 27 miliar euro untuk hilangnya pendapatan pariwisata; 7,2 miliar euro untuk industri film Jerman, 1 juta euro per jam untuk maskapai penerbangan Jerman, dan 50 miliar euro untuk bisnis kecil di negara tersebut.
Bild juga menghitung bahwa jumlah ini mencapai 1.784 euro per orang jikan Pendapatan Domestik Bruto Jerman turun sekitar 4,2 persen. Judul dari pemberitaan tersebut ialah “What China Owe Us”.
Baca Juga
China menanggapi dengan mengklaim bahwa faktur dan pemberitaan tersebut membangkitkan xenophobia dan nasionalisme.
Pemimpin Redaksi Bild, Julian Reichelt, membantah kritik tersebut. Dia mengatakan bahwa pihaknya bertanya melalui surat kabar apakah China harus membayar kerusakan ekonomi besar-besaran yang ditimbulkan oleh virus corona di seluruh dunia.
“Xi Jinping, pemerintahmu dan para ilmuwanmu sudah tahu sejak lama bahwa virus corona baru ini sangat menular, tetapi Anda meninggalkan dunia dalam kegelapan tentang hal ini. Pakar Anda tidak merespons ketika para peneliti barat bertanya apa yang sedang terjadi di Wuhan,” katanya.
Sebagaimana diketahui, akhir pekan lalu Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperingatkan bahwa China harus menghadapi konsekuensi bahwa negara tersebut harus bertanggung jawab karena telah menyebabkan pandemi virus corona.
“Itu bisa dihentikan oleh China sebelum terjadi. Dan karena tidak dilakukan, seluruh dunia menderita karenanya,” kata Trump kepada wartawan akhir pekan lalu.
Dia menyebut bahwa ada pertanyaan besar apakah pendemi ini terjadi karena adanya kesalahan besar yang terjadi di luar kendali. Dia juga mengatakan bahwa China tidak memberikan transparansi informasi yang cukup terkait kasus di negaranya.
Pada pengujung akhir pekan kemarin, Wuhan yang diyakini sebagai tempat wabah dimulai telah merevisi jumlah kematiannya dengan tiba-tiba, melonjak sekitar 50 persen dari jumlah sebelumnya yang ditetapkan.
Sementara itu, Inggris dilaporkan telah bergabung dengan pejabat intelejen Amerika Serikat untuk menyelidiki klaim bahwa virus tersebut berasal dari laboratoriun virologi di Wuhan dan bukan dari pasar hewan.