Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jerman Tambah Utang Karena Pandemi Corona, Sebut Terkendali

Jerman mungkin dapat mengelola dampak fiskal dari krisis virus corona tanpa melebihi tingkat utang yang disetujui jika ekonomi pulih pada paruh kedua tahun ini.
Seorang perempuan mengenakan masker berjalan melewati papan petunjuk yang memandu orang ke pintu masuk stasiun penguji korona di sebuah rumah sakit di Berlin, Jerman./Bloomberg
Seorang perempuan mengenakan masker berjalan melewati papan petunjuk yang memandu orang ke pintu masuk stasiun penguji korona di sebuah rumah sakit di Berlin, Jerman./Bloomberg

Bisnis.com, FRANKFURT – Jerman mungkin dapat mengelola dampak fiskal dari krisis virus corona tanpa melebihi tingkat utang yang disetujui jika ekonomi pulih pada paruh kedua tahun ini, kata Menteri Keuangan Olaf Scholz yang dipubliksikan pada Minggu (19/4/2020).

Parlemen Jerman pada 25 Maret menangguhkan pengereman utang untuk melawan krisis corona dengan anggaran tambahan 156 miliar euro (Rp2,6 kuadriliun) untuk dana stabilitas ekonomi yang dapat mengambil saham ekuitas langsung di perusahaan serta dalam bentuk kredit kepada bank pengembangan sektor publik KfW (Kreditanstalt für Wiederaufbau/Institut Kredit untuk Rekonstruksi).

Anggaran tersebut terutama ditujukan untuk mendanai layanan kesehatan dan membantu perusahaan-perusahaan.

Saat ditanya apakah anggaran 156 miliar euro itu bisa tetap menjadi tingkat utang baru, Scholz mengatakan kepada surat kabar Welt am Sonntag: "Jika kita berhasil menggerakkan kurva ekonomi ke atas lagi pada paruh kedua tahun ini, utang ini bisa dikendalikan."

Dia mengatakan bahwa Jerman akan berupaya memulihkan pengeluaran dalam jangka panjang tanpa harus melakukan penghematan besar di bagian lain.

Scholz memuji sistem kesejahteraan sosial kapitalisme Jerman yang memungkinkan adanya dukungan negara tingkat tinggi, tetapi dia juga menambahkan bahwa hal itu berarti akan ada pajak yang lebih tinggi bagi para pencari nafkah setelah krisis.

Dia mengutarakan pengenaan pajak seperti itu perlu dilakukan secara adil dan tepat, karena juga untuk mendukung kelompok berpenghasilan rendah.

Paket anggaran pemerintah lebih lanjut mencakup dana stabilitas sebesar 400 miliar euro dalam jaminan pinjaman untuk mengamankan utang perusahaan yang berisiko gagal bayar, dan itu menjadikan jumlah keseluruhan anggaran lebih dari 750 miliar euro.

Scholz mengatakan bahwa ia akan berupaya memberikan stimulus ekonomi, jika perlu, setelah berakhirnya kebijakan karantina yang masih berlangsung saat ini serta membuat bisnis harus tutup dan warga tinggal di rumah.

"Ketika waktunya tepat, kami akan menyiapkan langkah-langkah untuk merangsang bisnis bangkit kembali. Langkah itu harus seperti apa yang dibayangkan oleh para ekonom - ditargetkan, cocok untuk tujuan dan terbatas waktu," ujarnya.

"Kita juga akan terus memusatkan perhatian pada modernisasi negara kita, seperti melalui pengurangan emisi karbon dioksida, perluasan mobilitas secara elektrik, atau digitalisasi," lanjut Scholz.

Dia mengatakan pemerintah juga mencari langkah-langkah dukungan bagi para pemilik hotel dan restoran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara/Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper