Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

WHO : Tak Ada Bukti Penyintas Covid-19 Kebal dari Virus

Tidak ada bukti bahwa orang yang telah pulih dari coronavirus memiliki kekebalan terhadap penyakit ini, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Alat qPCR dari perusahaan rintisan Nusatics untuk melakukan tes cepat pasien terinfeksi virus corona atau Covid-19./Dok.Nusatics
Alat qPCR dari perusahaan rintisan Nusatics untuk melakukan tes cepat pasien terinfeksi virus corona atau Covid-19./Dok.Nusatics

Bisnis.com, JAKARTA - Ahli epidemiologi memperingatkan tidak ada bukti bahwa tes antibodi dapat menunjukkan jika seseorang yang telah terinfeksi tidak dapat terinfeksi lagi.    

Tidak ada bukti bahwa orang yang telah pulih dari coronavirus memiliki kekebalan terhadap penyakit ini, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Pemerintah Inggris telah membeli 3,5 juta tes serologi yang mengukur kadar antibodi dalam plasma darah. Tetapi ahli epidemiologi senior WHO telah memperingatkan bahwa tidak ada bukti bahwa tes antibodi tersebut dapat menunjukkan jika seseorang yang telah terinfeksi Covid-19 tidak dapat terinfeksi lagi.

Banyak dari tes yang dikembangkan adalah tes darah kecil yang mirip dengan tes HIV instan dan mengukur peningkatan kadar antibodi yang digunakan tubuh untuk melawan virus.

Berbicara di sebuah konferensi pers di Jenewa, Dr Maria van Kerkhove mengatakan ada banyak negara yang menyarankan menggunakan tes serologis diagnostik cepat untuk dapat menangkap apa yang mereka pikir akan menjadi ukuran kekebalan. 

"Tes antibodi ini akan dapat mengukur tingkat seroprevalensi tingkat antibodi itu tetapi itu tidak berarti bahwa seseorang dengan antibodi berarti mereka kebal."

Dr van Kerkhove mengatakan mereka perlu divalidasi untuk mengukur keefektifannya.

Rekannya Dr Michael Ryan mengatakan tes antibodi juga menimbulkan pertanyaan etis.

"Ada masalah etika yang serius di sekitar penggunaan pendekatan seperti itu dan kita perlu mengatasinya dengan sangat hati-hati, kita juga perlu melihat lamanya perlindungan yang mungkin diberikan antibodi," ujarnya.

"Anda mungkin memiliki seseorang yang percaya bahwa mereka seropositif (telah terinfeksi) dan dilindungi dalam situasi di mana mereka mungkin terpapar dan pada kenyataannya mereka rentan terhadap penyakit." 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Skynews.com
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper