Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Awas, Potensi Gangguan Keamanan di Tengah Pandemi Covid-19

Dia menyebut isu keamanan menjadi perhatian seluruh kalangan termasuk di sektor bisnis. Kekhawatiran ini diperkuat dengan sejumlah kejadian yang mengarah pada isu keamanan.
Ilustrasi - Pewarta mengabadikan toko yang terpasang garis polisi pasca penggerebekan terduga pelaku teroris, di kawasan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (5/5/2019). Tim Densus 88 Mabes Polri melakukan penggerebekan serta mengamankan satu orang pelaku terduga teroris dan membawa sejumlah barang bukti dari lokasi tersebut./ANTARA/Risky Andrianto
Ilustrasi - Pewarta mengabadikan toko yang terpasang garis polisi pasca penggerebekan terduga pelaku teroris, di kawasan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (5/5/2019). Tim Densus 88 Mabes Polri melakukan penggerebekan serta mengamankan satu orang pelaku terduga teroris dan membawa sejumlah barang bukti dari lokasi tersebut./ANTARA/Risky Andrianto

Bisnis.com, JAKARTA - Analis intelijen dan keamanan Stanislaus Riyanta menilai adanya potensi gangguan keamanan di tengah pandemi Covid-19.

Dia menyebut isu keamanan menjadi perhatian seluruh kalangan termasuk di sektor bisnis. Kekhawatiran ini diperkuat dengan sejumlah kejadian yang mengarah pada isu keamanan.

“Banyak pihak menjadi khawatir, tekanan ekonomi ini terutama yang menimpa kelompok pekerja informal akan menjadi dampak serius sehingga mengarah kepada situasi yang tidak kondusif,” katanya kepada Bisnis, Senin (20/4/2020).

Kelompok tertentu, kata dia, tengah menggalang massa dari masyarakat yang terkena dampak Covid-19 tapi belum tersentuh perhatian pemerintah.

Celah ini dimanfaatkan oleh kelompok tersebut terutama untuk menyebar kebencian terhadap pemerintah sekaligus menarik simpati masyarakat yang diposisikan sebagai sesama kelompok yang menjadi korban.

Selain itu, aktivitas kelompok ekstrem teroris juga meningkat. Dalam beberapa minggu terakhir terjadi beberapa penangkapan kelompok teroris.

Empat orang jaringan JAD ditangkap di Batang Jawa Tengah pada 23 Maret. Satu orang di Kemayoran Jakarta Pusat 10 April, dua orang di Sidoarjo Jawa Timur 11 April , dan empat orang di Muna Sulawesi Tenggara 13 April 2020.

Aksi teror turut dialami oleh personel kepolisian di Poso pada 15 April. Peristiwa itu dilakukan oleh dua anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso pimpinan Ali Kalora. Dua pelaku Muis Fahron alias Abdullah dan Ali alias Darwin Gobel ditembak mati oleh aparat keamanan.

“Fakta-fakta di atas menunjukkan bahwa ada gerakan dari kelompok tertentu yang berupaya untuk memanfaatkan situasi pandemi Covid-19 ini demi kepentingan kelompoknya,” ujarnya.

Dia menyebut mereka berusaha menciptakan situasi yang tidak kondusif sehingga terdapat kesempatan untuk memperoleh keuntungan, dan menyarankan aparat keamanan bersikap tegas menindak para pelaku. Selain itu, masyarakat juga dapat berperan mencegah gangguan keamanan sesuai kemampuan dan protokol kesehatan yang berlaku.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper