Bisnis.com, JAKARTA - Pembelajaran jarak jauh dengan menggunakan komunikasi dalam jaringan tidak bisa berjalan sepenuh di daerah. Ketersediaan pulsa untuk data internet dikeluhkan guru.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Benyamin Lola menyampaikan bahwa proses pembelajaran secara daring sudah dijalankan oleh beberapa sekolah di Kota Kupang. Siswa mulai buat belajar dari rumah sejak 20 Maret 2020.
Namun, selain daring, dinas memberikan tiga opsi untuk guru-guru mata pelajaran dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Ketiga opsi itu adalah secara daring, kemudian secara luar jaringan (luring) di mana materi diunduh dan dipersiapkan kemudian dikirim melalui media yang ada. Selain itu, dilakukan pembelajaran dengan memberikan penugasan secara manual dan pelaksanaannya di rumah masing-masing.
Benyamin menyampaikan salah satu kendala pembelajaran dari rumah yang disampaikan oleh para guru adalah mengenai ketersediaan pulsa untuk data internet.
"Syukurlah ada perubahan juknis BOS yang dikeluarkan Pak Menteri [Pendidikan dan Kebudayaan]. Mudah-mudahan ini menjadi suatu solusi agar persoalan kuota data tidak menjadi masalah bagi guru," ujar Benyamin
Selain itu, Benyamin memandang program Belajar dari Rumah yang ditayangkan di TVRI sebagai suatu jalan keluar yang sangat baik dan bisa membantu proses pembelajaran yang terputus karena wabah Covid-19.
“Hingga saat ini, program pendidikan dan kebudayaan melalui TVRI belum mendapatkan keluhan dari masyarakat,” ujarnya.