Bisnis.com, JAKARTA - Mayoritas masyarakat menilai pemerintah Indonesia dinilai telah bertindak cepat dalam penanganan virus corona atau Covid-19.
Hal itu terungkap dalam survei nasional Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) tentang Wabah Covid-19 yang dirilis dari hari ini, Jumat (17/4/2020). Survei itu dilakukan pada 9-12 April 2020 terhadap 1.200 responden yang diwawancarai melalui telepon yang dipilih secara acak, dengan margin of error 2,9 persen.
"Mayoritas atau sekitar 52 persen warga menganggap pemerintah pusat cepat menangani wabah Corona, sementara 41 persen menganggap lambat," demikian hail survei itu dipaparkan dalam keterangan resmi.
Namun bila dirincikan, maka terdapat perbedaan hasil survei antarprovinsi. Mayoritas warga Jawa Tengah 61 persen dan Jawa Timur 61 persen menganggap langkah pemerintah pusat cepat.
Sementara itu, di Jawa Barat hanya 41 persen warga menganggap pemerintah pusat bekerja cepat.
"Demikian pula dengan soal kecepatan pemerintah provinsi. Sementara mayoritas warga Jawa tengah (73 persen), Jawa Timur (68 persen) dan DKI Jakarta (62 persen) menilai pemerintah provinsi bergerak cepat, di Jawa Barat hanya 39 persen warga menganggap pemerintah provinsi bergerak cepat.
Di sisi lain, 92 persen rakyat menganggap Covid-19 mengancam nyawa manusia. Kendati begitu, ada juga perbedaan tingkat kekhawatiran bila dirincikan per provinsi. Terdapat dua provinsi yang persentase warganya yang menganggap Covid-19 mengancam nyawa sangat tinggi, yakni Sulawesi Selatan (99 persen) dan DKI Jakarta (98 persen).
"Sementara di Jawa Barat hanya 77 persen warga yang menganggap Covid-19 mengancam nyawa."