Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jumlah Penumpang Harian Cathay Hanya Capai 1 Persen dari Hari Biasa

Jumlah penumpang turun dengan cepat pada akhir Maret setelah diberlakukannya pembatasan kedatangan pada semua pengunjung non-residen ke Hong Kong.
Ilustrasi pesawat Cathay Dragon./philippineflightnetrwork.com
Ilustrasi pesawat Cathay Dragon./philippineflightnetrwork.com

Bisnis.com, JAKARTA - Cathay Pacific Airways Ltd. memperkirakan jumlah penumpang hariannya akan tetap berada di bawah angka 1.000 untuk bulan ini karena penerbangan hanya beroperasi 3 persen dari kapasitas normal.

Pada musim normal, jumlah penumpang harian maskapai ini dapat mencapai 100.000 orang.

Dilansir melalui Bloomberg, maskapai yang berbasis di Hong Kong ini tidak dapat memprediksi kapan permintaan akan kembali normal karena dampak ekonomi dari pandemi virus corona semakin meningkat.

Suatu hari pada pekan ini, Cathay dan Cathay Dragon hanya mengangkut 302 penumpang.

"Permintaan penumpang turun dengan cepat dan luar biasa pada akhir Maret setelah diberlakukannya pembatasan kedatangan pada semua pengunjung non-residen ke Hong Kong, termasuk penumpang transit," kata Kepala Pelanggan dan Komersial Komersial Cathay Ronald Lam, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip melalui Bloomberg, Kamis (16/4/2020).

Prospek muram maskapai disampaikan setelah perusahaan menunjukkan penurunan penumpang secara drastis pada Maret. Cathay dan Cathay Dragon mengangkut 311.128 penumpang bulan lalu atau turun 90 persen secara tahunan.

Pendapatan penumpang per kilometer anjlok sebesar 84,3 persen dan faktor muatan penumpang turun menjadi 49,3 persen. Untuk kuartal I/2020, jumlah penumpang turun 52 persen dari tahun sebelumnya.

"Pada masing-masing dua hari terakhir di bulan Maret, kami hanya mengangkut kurang dari 1.000 penumpang." kata Lam.

Saham Cathay naik 0,9 persen di Hong Kong pada Kamis (16/4/2020), menguat dari level terendah 23 Maret menjadi 18 persen. Namun, tetap lebih lemah 22 persen tahun ini.

Menurut Lam, pada April dan Mei maskapai akan mengoperasikan penerbangan tanpa penumpang.

"Kami melakukan segala upaya yang kami bisa untuk mengurangi pengeluaran dan menghemat uang untuk beberapa bulan mendatang," ungkapnya.

Awal pekan ini, Cathay mengumumkan mereka tidak akan lagi mengenakan biaya bahan bakar pada sebagian besar penerbangan mulai 1 Mei.

Bisnis Cathay telah tertekan sejak protes pro-demokrasi di Hong Kong tahun lalu, dan telah memberikan sinyal bahwa mereka akan menghadapi kerugian besar pada paruh pertama tahun ini.

Gangguan dari virus corona membuat Cathay mengalami kerugian yang tidak diaudit lebih dari HK$2 miliar atau senilai US$258 juta pada bulan Februari saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper