Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Langkah Dekopin Bantu Anggota Koperasi Terdampak Corona

Dekopin memutuskan untuk membentuk 4 tim yang khusus menangani dampak jangka Panjang Covid-19 bagi usaha koperasi maupun usaha anggota Koperasi
Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin)  Nurdin Halid (kanan) bertemu dengan ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) untuk meminta dukungan pengembangan koperasi nasional selain memperkenalkan jaaran pengurus depan Pimpinan Pusat Dekopin, Senin (3/2/2020)./Bisnis-John Andhi Oktaveri
Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Nurdin Halid (kanan) bertemu dengan ketua MPR Bambang Soesatyo (kiri) untuk meminta dukungan pengembangan koperasi nasional selain memperkenalkan jaaran pengurus depan Pimpinan Pusat Dekopin, Senin (3/2/2020)./Bisnis-John Andhi Oktaveri

Bisnis.com, JAKARTA – Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) berkomitmen untuk mengatasi dampak buruk pandemi Covid-19 secara sosial ekonomi bagi anggota Koperasi di seluruh Tanah Air.

Ketua Umum Dekopin Nurdin Halid mengatakan sebagai organisasi tunggal Gerakan Koperasi Indonesia, pihaknya akan mendorong koperasi-koperasi Indonesia untuk berkonsolidasi membantu anggotanya yang terdampak secara ekonomi.

Selain asas kekeluargaan dan gotong-royong, Nurdin menyebut bahwa kekuatan Gerakan Koperasi Indonesia terletak pada struktur organisasi dan jaringan gerakan yang meliputi 60 induk Koperasi, 33 Dekopinwil, 486 Dekopinda, dengan jumlah anggota sekitar 35 juta orang di seluruh Indonesia 

 “Melalui Rapat Pengurus Harian yang dilaksanakan secara virtual ini, kami melakukan konsolidasi di tingkat pusat dan selanjutnya akan dilanjutkan dengan konsolidasi di tingkat propinsi dan kabupaten/kota hingga pedesaan karena koperasi-koperasi kita tersebar hingga di pedesaan,” ujarnya, dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu (15/4/2020).

Dalam rapat tersebut, Dekopin memutuskan untuk membentuk 4 tim yang khusus menangani dampak jangka Panjang Covid-19 bagi usaha koperasi maupun usaha anggota Koperasi. Keempat tim itu adalah Tim Recovery Usaha Koperasi Sekunder Nasional, Tim Recovery Usaha Koperasi Primer, Tim Kartu Prakerja, dan Tim Recovery Kredit untuk Koperasi Simpan Pinjam dan Koperasi Kredit maupun Koperasi produksi, Koperasi jasa, dan Koperasi konsumen.

Tim Recovery Usaha Koperasi Sekunder Nasional dipimpin oleh Ferry Yuliantono, wakil ketua umum Dekopin Bidang Penerapan Inovasi Koperasi Pedesaan, Koperasi Pariwisata, Pengangkutan dan Pergudangan. Tim Recovery Usaha Koperasi Primer dikomandoi oleh Abdul Wahab Bangkona, wakil ketua umum Bidang Koordinator Wilayah dan Bidang Pengawasan.

Tim Kartu Prakerja yang dikoordinir oleh Agung Sujatmoko, wakil ketua umum Bidang Kelembagaan dan Keanggotaan, akan mengupayakan agar anggota-anggota Koperasi diikutsertakan dalam program Kartu Prakerja Pemerintah. Adapun Tim Recovery Kredit diketuai oleh M. Gufron, ketua komite Fasilitas Sumber Permodalan Koperasi Dekopin.

Ferry Yuliantono mengatakan dari hasil inventarisasi di seluruh Indonesia, Koperasi dan UMKM yang terdampak Covid-19 sangat besar sehingga perlu mengelompokkan koperasi-koperasi terdampak ke dalam beberapa kategori.

“Kategori pertama adalah yang terdampak tapi perlu bimbingan tim akan mendampingi pengelolaanya. Seperti inkubator bisnis. Untuk yang terdampak parah, Tim akan melakukan intervensi baik modal maupun akses melalui bantuan likuiditas maupun stimulus lainnya. Tim juga dimungkinkan untuk melakukan akuisisi ataupun pengalihan kepemilikan guna menghidupkan yang terdampak akut,” ujar Ferry yang juga Ketua Umum Induk Koperasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (Inkopass) dan Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI). 

Selain itu, lanjut Ferry Yuliantono, timnya juga memprioritaskan Induk Koperasi Unit Desa atau pun Koperasi sekunder yang berbasis produksi di  pedesaan serta Induk Koperasi Pedagang Pasar ataupun yang bergerak di sektor distribusi dalam rangka antisipasi jangka panjang bila pandemi corona berlangsung lebih lama.

Senada dengan Ferry, Ketua Tim Recovery Usaha Koperasi Primer Abdul Wahab Bangkona mengatakan bahwa salah satu fokus perhatian di masa sulit ini ialah menghidupkan pasar tradisional sebagai muara dari semua proses kerja dari hulu hingga distribusi.

Jika pasar bertahan hidup, maka petani, peternak, nelayan, petambak, pedagang, distributor, akan hidup sehingga kebutuhan masyarakat luas sebagai konsumen pun tetap terpenuhi di tengah pandemic Covid-19.

“Di masa sulit seperti sekarang, kami akan mendorong Pemerintah agar fokus memback-up mata rantai produksi, distribusi, hingga pasar. Di hulu harus dipastikan petani, peternak, nelayan terus bisa berproduksi maksimal dan para distributor bisa memasok ke pasar-pasar,” tuturnya.

Namun, diakui bahwa saat ini pihaknya terkendala karena tidak memiliki database koperasi dan anggotanya. Untuk itu, timnya akan melakukan koordinasi internal dengan Tim Recovery Usaha Koperasi Sekunder dan Tim Recovery Kredit, termasuk dengan induk-induk dan pusat-pusat Koperasi yang membawahi Koperasi primer.

“Secara eksternal, kami akan mengupayakan dukungan program Pemerintah dan BUMN maupun pihak swasta,” ujar Abdul Wahab yang juga mantan Sekretaris Menteri Tenaga Kerja RI.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper