Bisnis.com, JAKARTA – Operator kamar penginapan, Airbnb Inc., meraih pendanaan senilai US$1 miliar (Rp15,7 triliun) dalam bentuk utang untuk memantapkan dukungan finansial selama masa pandemi virus corona (COVID-19) yang telah menekan permintaan perjalanan dan mengaburkan prospek penawaran umum perdana.
Berdasarkan sumber yang mengetahui renana ini, Airbnb mendapat investasi dengan dengan menerbitkan utang gadai pertama, yang memiliki prioritas pada aset perusahaan jika terjadi wanprestasi. Pendanaan tersebut berasal dari lebih dari 20 investor, termasuk Silver Lake.
Perusahaan mengonfirmasi hal ini dalam pernyataan bahwa pihaknya telah mendapatkan komitmen untuk pinjaman sindikasi sebesar US$1 miliar tetapi tidak menyebutkan nama investor atau menguraikan rinciannya.
Pekan lalu, Airbnb juga berhasil mendapat pendanaan dengan jumlah yang sama dari Silve Lake dan Sixth Street Partners setelah rencana perusahaan untuk go public tahun ini menjadi tidak pasti akibat wabah global Covid-19.
Operator penyewaan penginapan ini tengah berjuang untuk menenangkan para tamu dan pemilik penginapan di tengah krisis. Pada awalnya, perusahaan menolak memaksa pemilik untuk mengeluarkan pengembalian uang bagi para tamu yang bepergian di AS sampai setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Covid-19 sebagai pandemi.
Kemudian, pemilik penginapan mengeluh bahwa Airbnb memperburuk situasi keuangan mereka. Akhirnya, Airbnb menyiapkan dana sekitar US$250 juta untuk menutupi kerugian pemilik penginapan akibat pembatalan terkait virus Corona.
Baca Juga
Chief Executive Officer dan co-founder Airbnb, Brian Chesky mengatakan perusahaan sangat menghargai kepercayaan yang telah ditunjukkan oleh begitu banyak pihak bahkan saat sektor perjalanan dan wisata berada di tengah badai pandemi.
“Semua tindakan yang telah kami ambil selama beberapa pekan terakhir memastikan bahwa Airbnb akan bertahan dari badai pandemi ini dengan lebih kuat, terlepas dari berapa lama badai itu berlangsung,” ungkap Chesky, seperti dikutip Bloomberg.
Menurut sumber yang tak ingin disebutkan namanya, investor yang ikut bergabung dalam sindikasi ini adalah BlackRock Inc., Eaton Vance Corp, Fidelity Investments, dan T. Rowe Price Group Inc.
Kemudian, ada Apollo Global Management Inc., Benefit Street Partners, Blackstone Group Inc., Glade Brook Capital Partners, Oaktree Capital dan Owl Rock Capital yang juga ikut bergabung.
Pinjaman ini bertenor lima tahun dengan spread 7,5 poin persentase atas patokan suku bunga London interbank offered rate (Libor) dan dengan diskon 97,5 sen pada dolar AS. Persyaratan ini lebih rendah dari penawaran 8 poin persentase lebih dari Libor dan diskon 96 sen pada dolar AS.