Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasokan Pangan Aman hingga 4 Bulan ke Depan

Kementerian Pertanian menjamin ketersediaan aman hingga 3-4 bulan ke depan.
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (12/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Rabu (12/02/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Pasokan dan harga pangan menjadi perhatian Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas dengan tim Gugus Tugas Covid-19.

Terkait dengan hal tersebut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menjamin ketersediaan aman hingga 3- 4 bulan ke depan.

“Barang kebutuhan sehari-hari yang mengalami peningkatan [harga] ada beberapa yang sudah stabil,” kata Ketua Gugus Tugas Covid-19 Doni Monardo usai rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo melalui video conference, Senin (13/4/2020).

Dalam rapat tersebut, kata Doni, Presiden menyampaikan pentingnya antisipasi krisis pangan. Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) telah memperingatkan dunia soal hal tersebut.

Tahun ini, potensi krisis pangan dunia versi FAO akan disebabkan dua hal, yakni kekeringan dan Covid-19. Ada dua tugas bagi Menteri Pertanian dari Presiden, yakni meningkatkan ketahanan pangan nasional dan menghilangkan ketergantungan impor.

“Karena beberapa negara yang menjadi negara yang memberikan kebutuhan pangan kita, mungkin ke depan tidak bisa memenuhi,” kata Doni.

Seperti diketahui, lebih dari 200 negara di dunia telah terpapar virus Corona. Pandemi ini pun membuat aktivitas sosial dan ekonomi warga di berbagai belahan dunia terbatas.

Hal ini diperparah ketika setiap negara tengah berada dalam kondisi yang serupa. Dengan demikian, pasokan bahan dan logistik berpotensi terganggu dan masing-masing negara akan memprioritaskan kebutuhan dalam negeri masing-masing.

Adapun dalam pembukaan rapat, Presiden Joko Widodo menitip pesan kepada Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk memastikan setiap kepala daerah mampu menjaga ketersediaan bahan pokok. Setiap kepala daerah perlu mengkalkulasi kebutuhan pangan wilayahnya hingga beberapa waktu ke depan. Dengan demikian kelangkaan bahan pokok bisa dihindari dan tidak terjadi kenaikan harga secara berlebihan.

“Mungkin panen yang [bulan] ini baik, lalu panen pada penanganan yg ke bulan Agustus September betul-betul dilihat secara detail sehingga tidak mengganggu produksi rantai pasok maupun distribusi bahan makanan yang ada,” kata Presiden.

Mengutip situs resmi FAO, hingga akhir Maret 2020, dampak pandemi virus Corona pada ketahanan pangan belum diketahui. Namun, virus ini telah memiliki efek negatif yang signifikan terhadap orang-orang yang berada di sepanjang rantai pasokan makanan, mulai dari produsen ke pengolah, pemasar, pengangkut dan konsumen.

Berkaca pada krisis sebelumnya, terutama dari wabah penyakit virus Ebola di Afrika Barat pada tahun 2014, telah menunjukkan dampak signifikan dari pembatasan pergerakan dan upaya penahanan penyakit pada produksi dan akses makanan. Dengan demikian, Upaya menjaga dan meningkatkan intervensi keamanan pangan sangat penting bagi populasi yang paling rentan terkena krisis.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhammad Khadafi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper