Bisnis.com, JAKARTA - Kepala Bidang Mitigasi Gunung Api dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG Kementerian ESDM, Hendra Gunawan, mengatakan dentuman terdengar dari pos pengamat Gunung Gede dan Gunung Salak pada Jumat (10/4/2020) malam. Namun, Hendra memperkirakan dentuman tersebut berasal dari hujan petir di kedua gunung tersebut.
"Di Pos Gunung Salak mengidentifikasi dentuman petir, tapi cuaca tidak hujan di sekitar pos," ujar Hendra, Sabtu (11/4/2020).
Ia memastikan kondisi kedua gunung masih aman alias tidak mengalami erupsi. Aktivitas Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda tak memengaruhi aktivitas kedua gunung di kawasan Bogor tersebut.
Mengenai suara dentuman yang terdengar hingga Jakarta dan Depok pada dini hari tadi, Hendra mengatakan belum bisa menemukan korelasinya dengan aktivitas Gunung Anak Krakatau. Sebab, erupsi di gunung tersebut bersifat strombolian sehingga tidak menghasilkan suara dentuman keras.
Ia tak menutup kemungkinan suara dentuman pada dini hari tadi berasal dari petir. "Kalau bicara mungkin, ya bisa saja, walaupun semuanya itu berawal dari kompleksitas permasalahan perambatan gelombang suara," kata Hendra.
Sebelumnya, pada Jumat dini hari sejumlah masyarakat di kawasan Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan Depok mengaku mendengar suara dentuman. Menurut kesaksian mereka, suara dentuman itu mirip ledakan yang berasal dari tempat sangat jauh.
Baca Juga
Tak lama setelah dentuman terdengar, masyarakat dihebohkan dengan kabar Gunung Anak Krakatau yang mengalami erupsi. Banyak di antara mereka menghubungkan fenomena suara dentuman itu berasal dari erupsi gunung tersebut.