Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kasus Baru Signifikan, Jubir Covid-19: Masyarakat Tak Disiplin!

Masyarakat memiliki peran sangat penting yakni dengan tetap berada di rumah agar tidak terpapar virus dari orang lain.
Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 saat menyampaikan informasi data terkini kasus infeksi virus Corona di Indonesia, Kamis (9/4/2020)./Youtube-BNPB
Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 saat menyampaikan informasi data terkini kasus infeksi virus Corona di Indonesia, Kamis (9/4/2020)./Youtube-BNPB

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mencatat adanya penambahan kasus baru pasien positif Covid-19 di Indonesia, yakni sebesar 330 orang. Dengan begitu, total pasien terkonfirmasi virus Corona (Covid-19) menjadi 3.842 orang.

Adapun, jumlah pasien yang meninggal terjadi penambahan 21 kasus, sehingga kini total menjadi 327 orang yang harus meninggal akibat wabah virus Corona.

Juru Bicara pemerintah untuk penanganan Covid-19 Achmad Yurianto data tersebut merupakan gambaran nyata penyebaran Covid-19 masih terjadi.

"Ini artinya masih ada kasus positif berada di tengah-tengah masyarakat. Selain itu, ada kelompok masyarakat yang rentan, tak disiplin jaga jarak dan belum pakai masker," katanya saat siaran langsung update data pasien Covid-19, Sabtu (11/4/2020).

Menurutnya, masyarakat memiliki peran sangat penting yakni dengan tetap berada di rumah agar tidak terpapar virus dari orang lain.

Jika terdesak harus keluar rumah, Yuri meminta agar warga menggunakan masker dan menghindari kerumunan. Sesampainya di rumah, masyarakat juga wajib cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

"Tetap jaga jatak saat komunikasi dengan orang lain, setidaknya 2 meter," jelasnya.

Dia menuturkan jika masyarakat disiplin untuk tetap di rumah serta melaksanakan social distancing dan physical distancing, maka jumlah pasien positif virus Corona bisa ditekan.

Karena itu, Yuri meminta warga agar tetap berada di rumah dan tidak bepergian kemanapun.

"Termasuk pulang ke kampung. Itu harus dilakukan kalau kita mau memutus rantai penularan dengan cara yang benar," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper