Bisnis.com,JAKARTA — Perusahaan asal Swiss, UBS Group AG mengalokasikan US$2 miliar untuk pinjaman melalui Paycheck Protection Program (PPP) untuk membantu pengusaha kecil di Amerika Serikat di saat aktivitas ekonomi yang terhenti akibat penyebaran pandemi COVID-19.
Dikutip dari Bloomberg, Kamis (9/4/2020), Head of Banking UBS Group AG di Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya akan bekerja sama Newtek Business Services Corp serta pihak lainnya. Tujuannya, untuk menyediakan pembiayaan atau membeli pinjaman yang dapat membantu menyediakan pendanaan.
"Kami memiliki banyak koneksi ke bisnis kecil di Amerika Serikat. Itu representasi terbesar dari basis klien kami,” ujar Blum dilansir dari Bloomberg, Kamis (9/4/2020).
UBS telah mereferensikan klien kepada Newtek yang mencari pinjaman lebih dari US$1 miliar melalui program Small Business Administration’s (SBA). Sementara itu, Pemerintah AS telah menyiapkan dana US$349 miliar melalui PPP sebagai bagian dari paket bantuannya.
Program pinjaman SBA yang disebut sebagai aspek penting dari respons pemerintah terhadap krisis yang dipicu oleh COVID-19 saat ini masih dalam proses. Departemen Keuangan AS baru mengeluarkan pedoman untuk bank yang berpartisipasi pada 2 April 2020 atau sehari sebelum mereka mulai memproses pinjaman.
Akibatnya, sejumlah bank termasuk beberapa bank besar seperti Wells Fargo & Co., mengatakan mereka tidak dapat segera berpartisipasi. Beberapa bank mengatakan kekurangan likuiditas untuk melanjutkan pinjaman di tengah keterlambatan program.
UBS akan mengalihkan biaya dari inisiatif ke upaya bantuan usaha kecil seperti hibah darurat dan pendanaan lainnya. Manajemen menyebut kecepatan sangat penting dan menjadi tantangan tersendiri bagi industri
"Ini adalah tugas yang harus dihadapi dan keinginan serta kemauan untuk mencoba membantu dan membuat program ini bekerja," tukas Blum