Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan memastikan bahwa dirinya tidak anti kritik. Kritik menjadi masukan baginya agar bisa merumuskan kebijakan sebaik mungkin demi kebaikan Indonesia.
Dalam unggahan di akun Instagramnya @luhut.pandjaitan pada Kamis (9/4/2020), Luhut menyampaikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang terdidik sehingga masyarakatnya terbiasa untuk saling kritik dan berdiskusi dengan fakta dan data yang dapat dipertanggungjawabkan.
"Saya tidak pernah punya keinginan untuk membungkam kritik karena bagi saya kritik adalah motivasi terbesar sebagai pejabat negara dalam merumuskan kebijakan yang bermanfaat," ujarnya dalam unggahan tersebut.
Menurutnya, kondisi Indonesia saat ini sedang berada dalam situasi pandemi. Jadi, semua pihak sedang bergerak bersama mencari solusi untuk mempercepat penanganan COVID-19 dan bukan saling menuduh atau bahkan menyampaikan ujaran kebencian.
Kendati tidak disebutkan secara eksplisit unggahan ini ditujukan kepada siapa, tetapi ini menjadi jawaban Luhut atas semua tudingan buruk dan ujaran kebencian terhadapnya belakangan ini.
Salah satu tudingan kepada Luhut yang paling disorot publik adalah yang dilontarkan oleh Ekonom Faisal Basri beberapa waktu lalu melalui media sosial.
Diketahui cuitan Faisal Basri lewat akun Twitter @FaisalBasri pada Jumat (3/4/2020) berbunyi: 'Luhut Pandjaitan (Menko Marves) lebih berbahaya dari Coronavirus COVID-19'.