Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Presiden Iran: Amerika Serikat Melakukan Terorisme Medis

Tudingan tersebut disebabkan pinjaman Iran kepada IMF tak kunjung turun. AS membantah bahwa sanksinya tak termasuk bantuan kesehatan. Iran mengajukan pinjaman US$5 miliar.
Bendera Amerika Serikat/Investingnews.com
Bendera Amerika Serikat/Investingnews.com

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Iran, Hasan Rouhani, mendesak IMF agar segera menyetujui permohonan pinjaman yang diajukan negaranya dalam rangka menekan dampak virus Corona (Covid-19). Dalam permohonan itu, Iran mengajukan pinjaman sebesar US$5 miliar.

Desakan Hasan tersiar langsung dalam sebuah tayangan di stasiun televisi pemerintah. "Kami adalah anggota IMF dan kami telah menunaikan kewajiban pembayaran kami seperti negara lain. Jadi, kami berhak mendapat akses untuk pinjaman ini," ujar Hasan yang dinukil dari Bloomberg.

Dalam pidato itu tak ketinggalan Hasan juga menyinggung sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) terhadap negaranya. Menurutnya, AS sedang melakukan praktik "terorisme medis" karena tega menjatuhkan sanksi baru di tengah pandemi Covid-19 yang tengah melanda dunia itu, khususnya Iran.

Di sisi lain, secara terpisah AS telah mengklaim bahwa sanksinya sama sekali tak mencegah bantuan masuk ke Iran. Untuk itu, mereka menyanggah tudingan terorisme medis yang dilayangkan Hasan.

Adapun sanksi baru yang dimaksud kedua pihak adalah pemblokiran pinjaman yang dipercaya presiden AS, Donald Trump berpotensi disalah gunakan untuk membiayai kaum militan.

Hingga kini Iran sendiri merupakan negara Timur Tengah yang paling terpukul oleh dampak Corona. Total sudah ada lebih dari 62.000 kasus positif di negara tersebut, dengan hampir 4.000 di antaranya sudah dinyatakan meninggal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper