Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Uni Eropa Siapkan Aturan Perlindungan Bagi Pekerja yang Terdampak Virus Corona

Uni Eropa mengumumkan rencana untuk mencegah bisnis di negara-negara yang paling terdampak oleh virus corona tidak memecat pekerja saat mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Tenaga medis bekerja di tenda dan bangunan darurat yang dibuat untuk membantu sistem perawatan kesehatan di kawasan rumah sakit di Brescia, Italia, Jumat (13/3/2020). Penyebaran wabah virus corona (Covid-19) di Italia cukup signifikan dengan pertumbuhan jumlah kematian pasien yang mencapai 14 persen. Bloomberg/Francesca Volpi
Tenaga medis bekerja di tenda dan bangunan darurat yang dibuat untuk membantu sistem perawatan kesehatan di kawasan rumah sakit di Brescia, Italia, Jumat (13/3/2020). Penyebaran wabah virus corona (Covid-19) di Italia cukup signifikan dengan pertumbuhan jumlah kematian pasien yang mencapai 14 persen. Bloomberg/Francesca Volpi

Bisnis.com, JAKARTA - Uni Eropa mengumumkan rencana untuk mencegah bisnis di negara-negara yang paling terdampak oleh virus corona tidak memecat pekerja saat mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Di tengah kritik bahwa tanggapan Uni Eropa terlalu sedikit untuk mengurangi dampak ekonomi dari pandemi, Komisi Eropa memberi isyarat bahwa mereka akan menggunakan dana pusat untuk membayar perusahaan agar pekerja tetap bekerja.

"Ini dimaksudkan untuk membantu Italia, Spanyol dan semua negara lain yang terpukul oleh pandemi," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip melalui Bloomberg, Rabu (1/4).

Menurutnya, membantu masyarakat agar dapat melanjutkan pekerjaan rutin mereka segera setelah permintaan meningkat sangat penting untuk memulai kembali mesin ekonomi Eropa tanpa penundaan.

Von der Leyen tidak memberikan rincian lengkap tentang kebijakan, yang disebut Sure, dan akan diumumkan sepenuhnya oleh Komisi Eropa pada akhir pekan ini. Tetapi dia mengatakan kebijakan tersebut akan didasarkan pada program nasional yang digunakan selama krisis keuangan dari 2008.

Ini mungkin mirip dengan kebijakan yang saat ini berlaku di Jerman di mana bisnis dapat mengurangi jam kerja atau menghentikan produksi sambil tetap membayar pekerja dengan bantuan subsidi pemerintah.

Zona euro dihadapi dengan resesi terdalam sepanjang sejarah akibat konsekuensi dari pandemi, yang telah menewaskan lebih dari 25.000 orang di Eropa dan membuat sebagian besar negara dalam lockdown.

Bloomberg Economics memperkirakan kontraksi ekonomi di Italia dapat mencapai lebih dari 6 persen pada kuartal pertama, sementara laporan Morgan Stanley melihat PDB turun 19 persen pada kuartal yang sama secara tahunan, dan sebesar 33 persen dalam tiga bulan ke depan.

Menurut Von der Leyen, jika tidak ada pesanan dan tidak ada pekerjaan yang bisa dilakukan karena guncangan eksternal sementara seperti virus corona, mereka seharusnya tidak memberhentikan pekerja mereka.

"Perusahaan harus terus mempekerjakan mereka, bahkan jika hanya ada sedikit pekerjaan. Sehingga orang-orang mampu untuk membayar sewa dan membeli apa yang mereka butuhkan dan ini juga memiliki dampak positif pada perekonomian," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper