Bisnis.com, JAKARTA - Perjuangan keras Spanyol untuk menghalau virus Corona mendapat tantangan baru terkait kondisi pekerjaan kesehatan di sana.
Pejabat pemerintah mengkonfirmasi 12.298 pekerja kesehatan terinfeksi oleh virus mematikan itu. Sementara itu jumlah total kasus mencapai 85.195 atau lebih banyak dari kasus di China.
Berita mengenaskan itu muncul saat Spanyol memasuki minggu ketiga penguncian (lockdown), dengan pembatasan lebih lanjut pada pekerja non-esensial yang diberlakukan pada hari ini.
Angka kematian harian sedikit menurun dibandingkan dengan 24 jam sebelumnya atau turun dari total kasus pada hari Minggu 838 menjadi 812 orang.
Secara persentase, peningkatan jumlah kasus virus Corona baru yang tercatat juga sedikit menurun.
Sumber daya medis untuk memerangi pandemi ini dilaporkan sangat rendah di beberapa wilayah Spanyol.
Baca Juga
Pada Senin, harian Spanyol El Pais menerbitkan data yang mengindikasikan unit perawatan intensif rumah sakit di delapan dari 17 daerah otonom Spanyol sudah penuh.
Akibatnya, ada kekhawatiran bahwa lambatnya laju infeksi mungkin karena tidak terdeteksi akibat banyaknya petugas kesehatan yang terinfeksi.
“Ini bisa dikatakan sebagai berita paling mengkhawatirkan dari semua yang ada", kata Jose Hernandez, asisten profesor sosiologi dan spesialis kebijakan kesehatan sosial di Universitas Cordoba seperti dikutip Aljazeera.com, Selasa (31/3/2020).
Dia mengatakan mekanisme perawatan pasien semakin mengkhawatirkan dan rasio staf medis per pasien jauh lebih rendah daripada yang seharusya.
"Jika para tenaga medis banyak terinfeksi maka membawa staf medis asing dan mahasiswa kedokteran tahun terakhir mereka bisa menjadi kabar baik," kata Hernandez.
"Hanya saja mereka akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan pekerjaan di sini, dan hal itu dapat berkontribusi pada kekurangan yang lebih besar dalam hal layanan," kata Hernandez.