Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan penyedia aplikasi konferensi video, Zoom Video Communications Inc., digugat oleh penggunanya yang mengklaim layanan perusahaan mengungkapkan informasi pribadi penggunanya tanpa ijin.
Dalam surat gugatan yang diajukan pada Senin (30/3/2020) di pengadilan federal San Jose, California, perusahaan dituduh mengumpulkan informasi tanpa pemberitahuan yang layak ketika pengguna menginstal atau membuka aplikasi Zoom dan membagikannya kepada pihak ketiga termasuk Facebook Inc.
Saham Zoom melonjak lebih dari dua kali lipat tahun ini karena investor bertaruh bahwa perusahaan telekonferensi akan menjadi salah satu yang diuntungkan dari pandemi virus corona (COVID-19).
Peningkatan pengguna terjadi karena semakin banyak orang bekerja dari rumah atau menggunakan aplikasi konferensi video untuk tetap berkomunikasi dengan rekan kerja.
Menurut gugatan itu, kebijakan privasi Zoom tidak menjelaskan kepada pengguna bahwa aplikasinya berisi kode yang memberikan informasi ke Facebook dan berpotensi pihak ketiga lainnya.
"Desain program dan langkah-langkah keamanan yang tidak memadai megakibatkan pengungkapan informasi pribadi penggunanya secara tidak sah," menurut gugatan tersebut, seperti dikutip Bloomberg.
Baca Juga
Seorang pengguna, Robert Cullen dari Sacramento, berusaha untuk mewakili pengguna lain dan menuntut Zoom untuk secara terbuka bahwa mereka melanggar Undang-Undang Privasi Konsumen California.
Gugatan ini dilakukan menyusul laporan dari publikasi Motherboard yang pertama kali mengungkapkan bahwa aplikasi Zoom di platform iOS berbagi data dengan Facebook. Setelah laporan tersebut, Zoom memberi tahu publikasi itu bahwa perusahaan telah menghapus kode yang mengirim data ke Facebook.