Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peneliti: Puluhan Juta Jiwa Dapat Diselamatkan Jika Pemerintah Bertindak Cepat

Dalam studinya, korban meninggal akibat COVID-19 bisa mencapai 1,8 juta orang di seluruh dunia pada tahun ini meskipun terdapat tindakan yang cepat dan usaha yang keras untuk menghentikannya
Sel virus corona/istimewa
Sel virus corona/istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Para peneliti Imperial College London, Inggris, memperkirakan puluhan juta jiwa dapat diselamatkan di seluruh dunia jika pemerintah bertindak cepat untuk mengadopsi langkah-langkah kesehatan masyarakat yang ketat, termasuk pengujian, karantina, dan jarak sosial yang luas.

Dalam studinya, korban meninggal akibat COVID-19 bisa mencapai 1,8 juta orang di seluruh dunia pada tahun ini meskipun terdapat tindakan yang cepat dan usaha yang keras untuk menghentikannya.

Dilansir dari Straitstimes.com pada Jumat (27/3/2020), simulasi pemodelan Imperial College didasarkan pada data saat ini tentang tingkat keparahan virus - penularannya dan perkiraan tingkat kematian - serta faktor-faktor demografis dan sosial.

Dalam proyeksi serius tentang apa yang bisa terjadi tanpa intervensi sama sekali, penelitian itu menunjukkan COVID-19 dapat menginfeksi hampir semua orang di planet ini pada tahun ini dan menewaskan 40 juta orang jika virus Corona baru tersebut dibiarkan.

Laporan tersebut kemudian melihat berbagai tingkat respons, dari jarak sosial yang spontan hingga langkah-langkah karantina yang ketat yang saat ini diterapkan di beberapa negara yang paling parah terkena dampak, dan memproyeksikan dampak kesehatan potensial di 202 negara.

Dengan langkah-langkah pengekangan yang ketat cukup awal - tingkat kematian 0,2 per 100.000 populasi per minggu - pemodelan menunjukkan jumlah kematian 1,86 juta orang dengan hampir 470 juta terinfeksi tahun ini.

Jika langkah yang sama diambil kemudian - yang mengarah ke 1,6 kematian per 100.000 penduduk per minggu - maka jumlah korban diperkirakan meningkat tajam menjadi 10,45 juta kematian dan 2,4 miliar orang terinfeksi.

"Analisis kami menyoroti keputusan yang menantang yang dihadapi oleh semua pemerintah dalam beberapa minggu dan bulan mendatang, tetapi menunjukkan sejauh mana tindakan cepat, tegas dan kolektif sekarang dapat menyelamatkan jutaan nyawa," kata para penulis.

Laporan tersebut menyebutkan perkiraan tingkat kematian dan permintaan perawatan kesehatan didasarkan pada data dari China dan negara-negara berpenghasilan tinggi seraya menambahkan bahwa variasi dalam sistem kesehatan dapat menghasilkan pola yang berbeda di negara-negara berpenghasilan rendah.

Laporan ini tidak memperhitungkan biaya sosial dan ekonomi dari tindakan penahanan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper