Bisnis.com, JAKARTA - Reserve Bank of India (RBI) memangkas suku bunga dan mengumumkan langkah-langkah untuk meningkatkan likuiditas.
Suku bunga acuan diturunkan sebanyak 75 basis poin menjadi 4,40% dari 5,15%.
Gubernur RBI Shaktikanta Das mengatakan pihaknya juga memotong Cash Reserve Ratio atau giro wajib minimum (GWM) dari jumlah simpanan sebesar 100 basis poin menjadi 3%. Langkah pemangkasan GWM ini dilakukan untuk meningkatkan likuiditas.
Sementara itu, penurunan suku bunga acuan hingga 75 basis poin dimaksudkan untuk menopang pertumbuhan ekonomi selama kebijakan moneter ini dibutukan dan untuk memitigasi dampak Covid-19.
"Waktu yang berat tidak akan bertahan selamanya, orang yang kuat beraksi," ujar Das, dikutip dari Bloomberg, Jumat (27/3/2020).
Dalam pemaparan RBI, Das mengungkapkan bank sentral akan melakukan injeksi rupee melalui operasi long term repo. Semua bank dan lembaga pembiayaan diizinkan untuk melakukan moratorium pembayaran pinjaman selama tiga bulan terhitung sejak 1 Maret 2020.
Baca Juga
Keputusan tersebut diambil dalam rapat Komite Kebijakan Moneter yang dimajukan jadwalnya dari jadwal semula pada 31 Maret 2020.
Langkah RBI ini mengikuti langkah Federal Reserve dan bank sentral lainnya di dunia. Sebelumnya, Perdana Menteri Narendra Modi menetapkan status lockdown bagi India selama tiga minggu.
Sejalan dengan kebijakan itu, pemerintah India mengelontorkan bantuan langsung tunai (cash transfer) senilai US$22,6 miliar kepada warga miskin guna menjamin pasokan pangannya.
Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman menuturkan pemerintah akan melakukan langkah-langkah lainnya untuk menopang ekonomi di tengah lockdown.
Sementara itu, RBI menyatakan laju inflasi di India masih berada di bawah batas atas target sasaran yang ditetapkan sekitar 2 persen sampai 6 persen. Menurut RBI, penurunan harga minyak akan membantu menjaga laju inflasi.