Bisnis.com, JAKARTA – Neraca Bank Sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) menembus angka US$5 triliun untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (27/3/2020), total aset yang dimiliki The Fed melonjak dari US$586 miliar ke US$5,25 triliun hingga 25 Maret 2020. Angka peminjaman yang dilakukan bank melalui program diskon dari Bank Sentral AS juga naik ke US$50,8 miliar.
Nilai peminjaman dibawah program Primary Dealer Credit Facility hingga Rabu (25/3/2020) kemarin berada di level US$27,7 miliar. Sementara itu, fasilitas Money Market Mutual Fund Liquidity Facility telah mencapai US$30,6 miliar.
Adapun total pinjaman yang dilakukan oleh bank sentral asing mengalami lonjakan ke US$206 miliar. Ini merupakan nilai tertinggi sejak 2009 lalu yang didorong oleh kebijakan The Fed untuk memperluas pertukaran mata uang dolar AS kepada lebih banyak negara.
Catatan ini ditorehkan di tengah upaya agresif The Fed untuk memberi bantalan ke pasar utang guna melawan dampak dari pandemi virus corona melalui pembelian obligasi besar-besaran.
Selain itu, The Fed juga meluncurkan sejumlah stimulus likuiditas untuk menjaga aliran kredit dan kondisi ekonomi di tengah kepanikan investor akibat pandemi ini. Program lain yang akan dijalankan oleh The Fed adalah Main Street Business Lending Program yang ditujukan kepada perusahaan berskala kecil.