Bisnis.com, JAKARTA - Bank sentral Filipina mengelontorkan stimulus ekonomi dengan memangkas rasio penempatan wajib bagi bank besar sebesara 2 persentase poin.
Gubernur Bangko Sentral Benjamin Diokno juga mengisyaratkan pemangkasan giro wajib minimum (GWM) lanjutan bagi perbankan Filipina ke depannya.
"Pemangkasan ini dimaksudkan untuk menenangkan pasar keuangan dan mendorong bank untuk menyalurkan pinjaman ke sektor ritel dan korporasi," kata Diokno dikutip dari Bloomberg, Selasa (24/3/2020).
Baca Juga
Keputusan ini diambil setelah Bangko Sentral mengumumkan rencana untuk membeli surat utang pemerintah senilai US$5,86 miliar setelah gonjang-ganjing ekonomi di tengah penyebaran wabah virus Corona. Sebelumnya, Bangko Sentral telah memangkas suku bunga acuan sebesar 50 basis poin.
Otoritas moneter berencana memangkas GWM sebesar 400 basis poin tahun ini. Setiap pemangkasan GWM 100 basis poin setara likuiditas perbankan yang bisa dialirkan ke sistem keuangan sebesar 90 miliar sampai 100 miliar peso.
Presiden Rodrigo Duterte telah melakukan lockdown terhadap Filipina sejak pertengahan Maret lalu. Alhasil, mesin ekonomi negara kepulauan tersebut mati total. Upaya ini dilakukan untuk memotong mata rantai penyebaran virus Corona.