Bisnis.com, JAKARTA – Mengatasi kondisi akibat wabah virus Corona, Ditjen Kebudayaan merencanakan sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan secara online.
“Ditjen Kebudayaan akan fokus pada pengalihan sejumlah kegiatan ke media online, seperti pementasan, pertemuan webinar, dan seterusnya. Dalam minggu depan programnya akan difinalisasi,” ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid kepada Bisnis.com.
Hilmar Farid membenarkan bahwa penggunaan media online akan diterapkan baik secara live maupun penyangan rekaman kegiatan. Begitu juga dengan aktivitas di galeri atau museum.
“Betul, nanti menggunakan berbagai platform media baru yang sudah ada. Sebagian bisa live, sebagian direkam,” ujar alumnus UI ini.
Pria yang sebelumnya dikenal sebagai sejarawan, aktivis, dan pengajar itu memaparkan penjajagan kerja sama dengan museum dan galeri.
“Kerja sama dengan museum dan galeri yang ada juga sedang dirintis. Mudah-mudahan dalam minggu depan sudah ada contohnya yang bisa disebarluaskan,” tambah pria kelahiran Bonn, Jerman Barat, ini.
Baca Juga
Hilmar menambahkan, layanan online sekarang memang sudah ada. “Jadi yang akan dibuat adalah pameran koleksi khusus yang dikuratori para ahli,” ujarnya.
Terkait aktivitas Direktorat Jenderal Kebudayaan saat ini, Hilmar menyebutkan seluruh karyawan di Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bekerja dari rumah.
“Semua staf di Jakarta sekarang kerja dari rumah, kecuali keamanan dan beberapa staf administrasi yang jumlahnya kurang dari 20 orang. Di UPT daerah-daerah juga berlaku hal yg sama. Bagi mereka yang masih bekerja di kantor kita pakai protokol dari Kementerian Kesehatan soal jagak jarak, penggunaan sanitizer, masker, dan seterusnya,” papar Hilmar.
Hilmar menyebutkan bahwa museum, galeri dan cagar budaya yang biasa dipadati pengunjung juga ditutup untuk sementara.
“Kerja dari rumah sudah efektif sejak awal minggu. Rapat semuanya dilakukan online. Minggu depan kita akan koordinasi dengan teman-teman dinas di daerah juga melalui jalur online,” ujarnya.
Hilmar Farid dilantik menjadi Direktur Jenderal Kebudayaan pada 31 Desember 2015, menggantikan Kacung Marijan.