Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk segera menyiapkan Wisma Atlet di Kemayoran sebagai tempat pelayanan kesehatan bagi pasien yang terjangkit virus corona (Covid-19).
“Presiden Jokowi telah memerintahkan kepada Menteri BUMN dan PUPR agar mempersiapkan Wisma Atlet supaya bisa mulai dipakai pada tanggal 23 Maret 2020, atau Senin pekan depan. Diharapkan bisa menampung 1.000-2000 orang pasien Covid-19,” ujar Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), Doni Monardo, usai rapat terbatas dengan presiden lewat Video Conference, Kamis (19/3/2020).
Doni mengatakan, Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) yang akan ditugaskan di Wisma Atlet ini karena telah berpengalaman dalam menangani WNI dari Wuhan dan ABK Diamond Princess. “Kogabwilhan ini tentunya didukung sejumlah pihak dari Kementerian Kesehatan,” ujar Kepala BNPB.
Saat membuka rapat terbatas siang ini, Presiden Jokowi memang meminta pada Gugus Tugas Penanganan Virus Corona Atau Covid-19, untuk menyiapkan rencana kontingensi kesiapan layanan rumah sakit. Baik itu rumah sakit rujukan yang sudah ditetapkan maupun mobilisasi rumah sakit yang lain, baik milik BUMN, TNI-Polri, rumah sakit swasta, dan juga rumah sakit darurat apabila diperlukan.
"Jika diperlukan juga bisa memanfaatkan Wisma Atlet di Kemayoran. Ini kapasitasnya cukup besar, kalau enggak keliru 15.000 dan hotel BUMN yang juga bisa dipakai," kata Jokowi saat membuka rapat laporan Gugus Tugas Penanganan Corona.
Rencana kontingensi ini termasuk juga pada percepatan pembangunan rumah sakit di Pulau Galang, di Kepulauan Riau. Rumah sakit ini memang rencananya dibuat khusus untuk menangani penyakit menular. Untuk saat ini, jika selesai, penggunaannya bisa untuk merawat pasien positif Virus Corona. "Rencana kontingensi ini juga harus kita siapkan sampai ke daerah," kata Jokowi.
Baca Juga
Selain itu, Jokowi juga meminta protokol kesehatan yang alurnya jelas, sederhana, dan mudah dipahami masyarakat, segera disiapkan. Ia mengatakan hal tersebut penting, karena Indonesia akan segera menerapkan rapid test untuk memeriksa seseorang terkena virus Corona atau tidak.
"Karena terkait dengan hasil rapid test ini apakah dengan karantina mandiri (self isolation) atau pun memerlukan layanan rumah sakit. Ya, (pada) protokol kesehatan juga dijelaskan," kata Jokowi.