Bisnis.com, JAKARTA - Pernyataan juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona Covid-19, Achmad Yurianto, bahwa sabun detergen bisa membunuh virus corona viral di media sosial. Sebagian mencemoohnya karena dianggap mengada-ada.
"Emang you pikir Virus Corona spt pakaian kotor yg dicuci pake detergen," bunyi penggalan kicauan pemilik akun twitter @OmBrewoks3.
Yurianto sendiri menyampaikannya saat meminta masyarakat terus menjalankan perilaku hidup sehat untuk mencegah penyebaran virus corona Covid-19. Dia mencontohkan untuk tidak saling berbagi alat makan, minum.
"Silakan pakai di rumah tapi langsung dicuci pakai sabun karena kita tahu virus ini sangat rapuh jika terkena detergen, dia akan gampang pecah, gampang mati. Detergen apa pun," ujar Achmad Yurianto ketika menggelar konferensi pers di RSPI Sulianto Saroso, Jakarta Utara, Senin (16/3/2020).
Berbeda dengan sebagian warganet, peneliti mikrobiologi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Sugiyono Saputra, tak terkejut dengan pernyataan Yurianto itu. Dia menduga Yurianto mengungkapkannya berdasarkan sebuah penelitian di Amerika Serikat yang menguji efektivitas detergen dalam kebiasaan mencuci pakaian pada 2007.
Penelitian itu, kata Sugiyono menerangkan, membandingkan penggunaan detergen dan detergen yang ditambah bahan pemutih dalam menginaktifkan beberapa virus enterik yang terdapat pada pakaian. Virus enterik adalah yang berasal dari saluran pencernaan, yakni adenovirus, rotavirus, dan virus hepatitis A.
Baca Juga
Hasil penelitian menunjukkan setelah melalui siklus cuci, pembilasan, dan pengeringan selama 28 menit, ternyata faktor terpenting untuk pengurangan jumlah virus pada pakaian adalah setelah melewati siklus pengeringan dan penambahan pemutih (yang mengandung sodium hipoklorit 5,25 persen).
Berdasarkan penelitian itu, Sugiyono menjelaskan, mencuci dengan detergen saja tidak efektif untuk menghilangkan atau menginaktifkan virus. Tapi penggunaan natrium hipoklorit mengurangi jumlah virus menular pada kain setelah dicuci dan dikeringkan hingga 99,99 persen.
"Jadi kesimpulannya, penggunaan pemutih (bleaching agent) dapat mengurangi jumlah virus enterik dalam cucian," katanya.