Bisnis.com, JAKARTA — Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong menilai terpuruknya ekonomi bagi Singapura akibat merebaknya virus corona (Covid-19) bisa lebih serius dibandingkan krisis keuangan global 2008.
"Kami tidak dapat mengetahui kapan pandemi akan berakhir, tetapi kemungkinan akan berlangsung setidaknya tahun ini, dan sangat mungkin lebih lama," kata Lee dalam sebuah posting Facebook, seperti dikutip dari Bloomberg, Sabtu (14/3/2020).
"Pukulan ekonomi kemungkinan akan lebih serius daripada Krisis Keuangan Global, dan efeknya lebih lama, bahkan setelah pandemi berakhir,” lanjutnya.
Baca Juga
Komentar itu muncul setelah Otoritas Moneter Singapura berusaha meyakinkan publik bahwa pasar berfungsi normal. Hal ini disebabkan kekhawatiran perlambatan yang disebabkan oleh Covid-19 memicu aksi jual saham besar-besaran di seluruh dunia.
Singapura mengkonfirmasi kasus Covid-19 sebanyak 200 kasus. Di sisi lain, Bank Sentral Singapura mengatakan Pasar Lokal berfungsi seperti biasanya.
Presiden Singapura Halimah Yacob mengatakan negara itu harus mempertimbangkan pemanfaatan dana cadangan masa lalu untuk membantu bisnis yang melorot gegara virus. Pemerintah Singapura sedang mempersiapkan stimulus gelombang dua setelah mengalokasikan S$6,4 miliar (US$4,5 miliar) pada bulan lalu.