Bisnis.com, JAKARTA - Apple Inc. akan menutup ratusan tokonya, di luar kawasan China, sampai dengan 27 Maret 2020 dan akan memberlakukan kerja dari jarak jauh untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Apple memiliki hampir 460 toko di seluruh dunia di luar China, termasuk sekitar 270 toko di AS. Apple sebelumnya telah menutup tokonya di Italia dan Spanyol ketika dunia menangani pandemi Covid-19.
CEO Apple Tim Cook mengatakan semua karyawan di toko yang ditutup, khususnya mereka yang menerima upah per jam, akan terus menerima gaji normal.
Dia juga mengatakan bahwa raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino, California itu telah menyumbangkan US$15 juta untuk memerangi virus corona.
"Karena tingkat infeksi baru terus tumbuh di tempat lain, kami mengambil langkah-langkah tambahan untuk melindungi anggota tim dan pelanggan kami," tulis Cook dalam pernyataan resminya di website Apple, dikutip Sabtu (14/3/2020).
Cook tidak mengatakan berapa lama kebijakan kerja jarak jauh akan berlangsung, tetapi dia menyampaikan bahwa mereka yang pekerjaannya mengharuskan berada di lokasi harus mengikuti panduan kesehatan yang berlaku.
Baca Juga
Karyawan Apple di beberapa kantor telah didorong untuk bekerja dari jarak jauh pekan ini. Penutupan toko ini adalah langkah lanjutan dari upaya perusahaan untuk mengatasi penyebaran wabah. Cook mengirim memo kepada karyawan sekitar pekan lalu yang menawarkan staf di sebagian besar kantor global untuk bekerja dari rumah.
Apple adalah salah satu perusahaan pertama yang mengungkapkan dampak virus pada keuangannya. Bulan lalu perusahaan mengatakan bahwa mustahil untuk memenuhi target kuartal Maret pada kisaran US$63 miliar-US$67 miliar.
Perusahaan tidak mengatakan bagaimana penutupan sebagian besar toko selama dua pekan akan memengaruhi pendapatan. Berdasarkan catatan Bloomberg, saham Apple turun 5,3 persen sepanjang tahun ini, dibandingkan dengan penurunan 12 persen Indeks Nasdaq Composite.