Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apple Tutup Ratusan Toko di Seluruh Dunia Selama Dua Pekan

Apple memiliki hampir 460 toko di seluruh dunia di luar China, termasuk sekitar 270 toko di AS. Semua toko tersebut akan ditutup sementara waktu hingga 27 Maret 2020.
Seorang petugas polisi yang mengenakan masker pelindung berjalan melewati toko Apple yang tutup di Shanghai, China, pada 5 Februari 2020./ Qilai Shen - Bloomberg
Seorang petugas polisi yang mengenakan masker pelindung berjalan melewati toko Apple yang tutup di Shanghai, China, pada 5 Februari 2020./ Qilai Shen - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Apple Inc. akan menutup ratusan tokonya, di luar kawasan China, sampai dengan 27 Maret 2020 dan akan memberlakukan kerja dari jarak jauh untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Apple memiliki hampir 460 toko di seluruh dunia di luar China, termasuk sekitar 270 toko di AS. Apple sebelumnya telah menutup tokonya di Italia dan Spanyol ketika dunia menangani pandemi Covid-19.

CEO Apple Tim Cook mengatakan semua karyawan di toko yang ditutup, khususnya mereka yang menerima upah per jam, akan terus menerima gaji normal.

Dia juga mengatakan bahwa raksasa teknologi yang berbasis di Cupertino, California itu telah menyumbangkan US$15 juta untuk memerangi virus corona.

"Karena tingkat infeksi baru terus tumbuh di tempat lain, kami mengambil langkah-langkah tambahan untuk melindungi anggota tim dan pelanggan kami," tulis Cook dalam pernyataan resminya di website Apple, dikutip Sabtu (14/3/2020).

Cook tidak mengatakan berapa lama kebijakan kerja jarak jauh akan berlangsung, tetapi dia menyampaikan bahwa mereka yang pekerjaannya mengharuskan berada di lokasi harus mengikuti panduan kesehatan yang berlaku.

Karyawan Apple di beberapa kantor telah didorong untuk bekerja dari jarak jauh pekan ini. Penutupan toko ini adalah langkah lanjutan dari upaya perusahaan untuk mengatasi penyebaran wabah. Cook mengirim memo kepada karyawan sekitar pekan lalu yang menawarkan staf di sebagian besar kantor global untuk bekerja dari rumah.

Apple adalah salah satu perusahaan pertama yang mengungkapkan dampak virus pada keuangannya. Bulan lalu perusahaan mengatakan bahwa mustahil untuk memenuhi target kuartal Maret pada kisaran US$63 miliar-US$67 miliar.

Perusahaan tidak mengatakan bagaimana penutupan sebagian besar toko selama dua pekan akan memengaruhi pendapatan. Berdasarkan catatan Bloomberg, saham Apple turun 5,3 persen sepanjang tahun ini, dibandingkan dengan penurunan 12 persen Indeks Nasdaq Composite.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper