Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Virus Corona, Jusuf Kalla: Bisa Lockdown Kayak China

Cepatnya penyebaran virus Corona ibarat deret ukur. Salah satu cara yang bisa diambil pemerintah adalah dengan lockdown seperti China.
Jalan kosong terlihat di Wuhan, provinsi Hubei, China, Rabu (29/1/2020). Instagram/emilia via Reuters
Jalan kosong terlihat di Wuhan, provinsi Hubei, China, Rabu (29/1/2020). Instagram/emilia via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden ke-10 dan 12, Jusuf Kalla, menyebut wabah virus Corona meluas dengan tempo yang cukup cepat. Dia menganalogikan penyebaran virus Corona seperti deret ukur dalam matematika.

JK, begitu ia biasa disapa, mengatakan penyebaran virus corona dari satu orang dapat meluas ke tiga orang lainnya. Gambaran ini dapat dilihat dari beberapa kasus covid-19 di Indonesia yang bermula dari satu warga negara asing dan meluas ke kasus-kasus lainnya.

“Pasti perkembangan wabah itu seperti deret ukur, satu kena sebar ke tiga. Tiga kena sebar ke tiga lagi. Artinya cepat sekali, satu kali tiga kali tiga,” katanya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Penyebaran virus tersebut kata dia sangat cepat. Walhasil pemerintah harus melakukan sejumlah upaya antisipasi. Salah satu yang dapat dipertimbangkan oleh pemerintah adalah lockdown seperti China dan Italia.

“Salah satunya itu [lockdown]. China berhasil memperlambat karena lockdown itu. Negara yang disiplin yang bisa melaksanakan itu,” ujarnya.

Hingga kini, China masih memberlakukan lockdown atau menutup akses keluar dan masuk masyarakat di Provinsi Hubei dan kota di sekitarnya. Italia malah harus menutup akses satu negara dan berdampak pada sekitar 60 juta penduduk. Namun langkah ini untuk menghindari penyebaran kian meluas.

Selain itu, Amerika juga telah mengumumkan pelarangan masuk bagi masyarakat Eropa. Keputusan itu mulai berlaku akhir pekan nanti. Amerika hanya mengizinkan Inggris untuk masuk ke Negeri Paman Sam.

Menurut JK, Indonesia dapat menjalankan langkah tersebut jika sudah ada instruksi. Akan tetapi apabila pemerintah menginstruksikan upaya itu, maka salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah kesiapan ekonomi.

“Seperti China saja, dampak perang dagangnya ini puluhan kali lebih hebat dari itu [lockdown/corona],” terangnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rayful Mudassir
Editor : Andya Dhyaksa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper