Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terdampak Corona, Pariwisata Singapura Terpukul Lebih Keras

Setelah bulan lalu mengeluarkan perkiraan mengenai kerugian pariwisata Singapura akibat wabah ini, Menteri Komunikasi dan Informasi S Iswaran mengatakan pemerintah tengah kembali berhitung.
Patung Merlion di Marina Bay, Singapura/Wikimedia Commons
Patung Merlion di Marina Bay, Singapura/Wikimedia Commons

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Singapura tengah bersiap menghadapi pukulan lebih besar terhadap sektor pariwisata akibat wabah virus corona yang menyebar ke lebih dari 100 negara. 

Setelah bulan lalu, Singapura mengeluarkan perkiraan mengenai kerugian pariwisata akibat wabah ini, Menteri Komunikasi dan Informasi Iswaran mengatakan pemerintah tengah kembali berhitung.

"Benar-benar fakta bahwa ada penyebaran virus ini secara global dan oleh karena itu kami harus mengevaluasi kembali pasti jumlahnya [penurunan perjalanan]," kata Iswaran dalam sebuah wawancara, dilansir Bloomberg, Rabu (11/3/2020).

Bulan lalu, Kepala Pariwisata Singapura memperkirakan kedatangan dan pengeluaran wisatawan dapat turun 25 persen hingga 30 persen tahun ini karena wabah, lebih buruk dibandingkan dengan saat pandemi SARS pada 2003.

Keith Tan, Kepala Eksekutif Dewan Pariwisata Singapura, mengatakan pada pertengahan Februari lalu bahwa negara kota ini diperkirakan kehilangan sekitar 18.000 hingga 20.000 wisatawan per hari. Jumlah itu bisa anjlok lebih dalam jika situasinya terus seperti saat ini.

Dengan kejatuhan ekonomi yang diperkirakan akan melebar, Singapura sudah mempertimbangkan paket bantuan lain untuk menopang sektor bisnis.

Bulan lalu, pemerintah meluncurkan anggaran 2020 sekaligus menjanjikan bantuan senilai 6,4 miliar dolar Singapura atau US $4,6 miliar, termasuk paket stabilisasi 4 miliar dolar Singapura.

Wakil Perdana Menteri Heng Swee Keat mengatakan jika diperlukan, pemerintah akan meluncurkan paket bantuan kedua. Iswaran, yang juga Menteri yang bertanggung jawab terhadap Hubungan Perdagangan, menolak untuk menjelaskan ketika ditanya tentang skala paket dukungan kedua tersebut.

"Kami siap untuk berbuat lebih banyak, tetapi itu harus menjadi respons terhadap situasi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper