Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Unicef Bagi Langkah Antisipasi Penyebaran Covid-19 di Sekolah

Unicef memberikan delapan langkah antisipasi penyebaran Covid-19 di sekolah, berikut ini caranya.
Siswa baru mengikuti upacara bendera di SMPN 4 Jakarta pada hari pertama sekolah Senin (15/7/2013)./Antara
Siswa baru mengikuti upacara bendera di SMPN 4 Jakarta pada hari pertama sekolah Senin (15/7/2013)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Unicef meluncurkan langkah-langkah kewaspadaan atau antisipasi penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan sekolah.

Nugroho Indera W, Education Specialist dari Unicef, menyatakan ada banyak langkah yang harus dilakukan sebagai upaya preventif penyebaran Covid-19 di sekolah.

Pertama, sekolah perlu melakukan pembatasan pengunjung di sekolah. Dia menilai dengan pembatasan pengunjung yang masuk ke sekolah bisa menyaring potensi masuknya virus di lingkungan sekolah.

Kedua, sekolah perlu melakukan pembatasan aktivitas pendidik dan tenaga kependidikan di luar sekolah. Dia menilai, hal ini penting dilakukan guna menjamin kondisi fisik tenaga pendidik dan meminimalisir potensi tenaga pendidik terpapar Covid-19.

Ketiga, sekolah juga harus menunda kegiatan kelompok besar dan kunjungan ke luar sekolah.

 “Misalnya kan biasanya ada kunjungan wisata atau study tour ke museum, nanti ketemu beberapa rombongan lain, itu juga harus diminimalisir supaya mengurangi peluang kontak langsung,” kata Nugroho di Gedung Anantakupa Kominfo, Senin (9/3/2020).

Keempat, sekolah perlu memberikan cuti absen bagi semua pendidik, tenaga pendidikan, dan peserta didik yang kembali dari daerah terdampak virus Covid-19. Misalnya saja peserta didik maupun tenaga pendidik yang baru pulang dari Korea Selatan atau Italia.

 “Pemberian cuti dari sekolah harus sampai 14 hari sesuai standar deteksi Covid-19,” tuturnya.

 Kelima, cuti absen yang sama juga harus diberlakukan bagi semua anak dengan anggota keluarga suspek maupun dalam pemantauan Covid-19 yang sedang dalam karantina. Nugroho menyebut sejauh ini belum ada kasus anak yang karantina karena keluarga yang terdampak Covid-19. Sebaliknya, di Singapura hal ini sudah diberlakukan.

Keenam, mekanisme pemeriksaan suhu dan pemeriksaan kesehatan harus rutin dilakukan setiap hari untuk memastikan kondisi fisik peserta didik dan tenaga didik. Ketujuh, sekolah perlu menyarankan kepada pendidik, tenaga kependidikan, keluarga peserta didik untuk menunda semua perjalanan ke negara-negara terdampak virus Covid-19Kedelapan, memastikan kebersihan lingkungan dengan baik. Poin ini, kata Nugroho, merupakan yang paling penting. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper