Bisnis.com, JAKARTA - The Hong Kong Monetary Authority (HKMA) memangkas suku bunga acuan 50 basis poin menyusul langkah serupa yang dilakukan oleh Federal Reserve Amerika Serikat.
Dilansir dari Bloomberg, Kamis (4/3/2020), HKMA memotong suku bunga acuan dari 2 persen menjadi 1,5 persen, sejalan dengan "formula yang telah ditentukan sebelumnya".
Penurunan suku bunga acuan oleh HKMA merupakan respon atas penurunan suku bunga serupa oleh Federal Reserve Amerika Serikat. Kemarin, Federal Reserve AS memangkas suku bunga 50 basis poin, pemangkasan terbesar sejak krisis finansial pada 2008. Hal itu dilakukan untuk melawan efek domino dari penyebaran wabah virus corona (covid-19).
Penurunan suku bunga acuan ini merupakan yang pertama di 2020. Pada 2019, HKMA juga telah memangkas suku bunga acuan sebanyak tiga kali dengan kumulatif pemangkasan sebanyak 75 basis poin. Adapun dalam kurun waktu 2015-2018, HKMA telah mengerek suku bunga acuan sembilan kali dengan jumlah kumulatif pemangkasan sebanyak 2,25 persen.
Karena dolar Hong Kong mengacu pada dolar Amerika Serikat, Hong Kong pada dasarnya menganut kebijakan moneter AS. Perbankan lokal di Hong Kong tidak diwajibkan menyalurkan pinjaman dengan biaya yang lebih rendah kendati perekonomian terpukul setelah berbulan-bulan dibelenggu protes politik. Situasi di Hong Kong memang perlu mendapat sokongan karena turut terdampak virus corona.
Pada akhir Februari 2020 lalu, Pemerintah Hong Kong merilis paket anggaran stimulus senilai 120 miliar dolar Hong Kong (US$15,4 miliar) atau setara Rp214 triliun untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang melemah akibat wabah virus corona.
Baca Juga
Pemberian stimulus itu antara lain mencakup pinjaman dengan bunga rendah yang dijamin oleh pemerintah, pemangkasan pajak hingga 100 persen, dan subsidi biaya air dan listrik bagi pengusaha. Selanjutnya promosi industri pariwisata senilai 700 juta dolar Hong Kong dan pemangkasan pajak penghasilan hingga 100 persen.