Bisnis.com, JAKARTA - Anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar Singgih Januratmoko meminta pemerintah Indonesia dan Arab Saudi segera mencari solusi untuk kepulangan jamaah umrah asal Indonesia.
"Tugas pemerintah mencarikan solusi dengan pemerintah Arab Saudi untuk kepulangan jamaah umroh yang sudah di Arab Saudi supaya tidak terkantung-katung di Arab Saudi," kata Singgih yang sedang menjalankan ibadah umroh bersama sang istri, Jumat (28/2/2020).
Singgih yang dijadwalkan akan balik ke Tanah Air besok Sabtu (29/2/2020) mengaku belum ada kepastian dari pemerintah Arab Saudi untuk kepulanggan jamaah WNI.
Dia mengatakan alasan yang membuat dia tidak bisa pulang adalah karena mulai hari ini sangat sedikit pesawat yang masuk ke Arab Saudi sehingga mengganggu kepulangan jamaah umroh Indonesia. Tak hanya itu, Anggota Komisi VI DPR RI itu menilai dengan kebijakan pemerintah Arab Saudi yang melarang masuk kenegaranya sangat berdampak pada bisnis travel.
"Travel-travel dan jamaah aja mengalami kerugian jika sampai kepulangan mundur," tegasnya. Kendati demikian, Singgih menghormati kebijakan dari pemerintah Arab Saudi yang melindungi warga negaranya dari Virus Corona.
Sementara itu, Jemaah umrah yang akan ke Arab dan telah sampai Turki, akan dipulangkan ke Indonesia dengan maskapai Turkish Airlines. Untuk proses pemulangan tersebut dipastikan jemaah tidak akan dikenakan denda atau biaya tambahan apapun.
Sejumlah 310 WNI calon jemaah umrah di Istanbul Airport, Turki, dengan tujuan Arab Saudi tak bisa melanjutkan perjalanan. Selain itu, terdapat 910 WNI jemaah umrah menggunakan Turkish Airlines yang masih berada di Jeddah, Arab Saudi.
Turkish Airlines akan menerbangkan 74 WNI jemaah umrah ke Jakarta hari ini. Akan tetapi, mengingat padatnya penerbangan langsung ke Jakarta maka sebagian WNI akan diterbangkan dari Istanbul menggunakan penerbangan Turkish Airlines ke Denpasar dan Singapura. Dari Denpasar dan Singapura, mereka akan diterbangkan ke daerah asal di Indonesia.
Kemarin Pemerintah Arab Saudi kemarin mengumukkan tidak menerima jemaah umrah untuk sementara untuk sejumlah negara termasuk Indonesia. Tujuannya untuk menghindari penyebaran virus Corona. Akibatnya jemaah umrah yang sudah berada di Arab Saudi pun terkatung-katung akibat tidak ada kepastian untuk kepulangan jamaah dari pemerintah Arab Saudi.