Bisnis.com, JAKARTA - Meski pengunduran diri Mahathir Mohamad sebagai perdana menteri Malaysia telah disetujui oleh Raja Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah, Senin (24/2/2020) malam, namun sang raja justru menunjuknya sebagai pejabat sementara perdana menteri.
Kepala Sekretaris Pemerintah Mohd Zuki Ali mengatakan penunjukan itu berlaku sampai sampai perdana menteri baru dipilih sesuai dengan Pasal 43 (2) (a) Konstitusi Federal seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (25/2/2020).
"Dalam periode ini, dia (Mahathir) akan mengurus administrasi negara sampai perdana menteri baru dipilih dan kabinet dibentuk," kata Mohd Zuki dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya, perdana menteri berusia 95 tahun itu mengajukan pengunduran dirinya setelah berhenti sebagai ketua Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) di tengah spekulasi bahwa pakta baru akan dibentuk untuk menggantikan Pakatan Harapan (PH) sebagai koalisi yang berkuasa.
Hal itu terjadi sehari setelah presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim mengumumkan bahwa ada pengkhianatan oleh mitra koalisi untuk memecah PH.
Sementara itu, Presiden Bersatu, Muhyiddin Yassin mengumumkan kemarin bahwa partai tersebut telah keluar dari PH. Sebelumnya, sebelas anggota parlemen dari PKR, termasuk wakil presiden Azmin Ali, juga menyatakan keluar dari partai dan PH untuk membentuk blok independen di parlemen.
Baca Juga
Serangkaian tindakan itu dilihat sebagai upaya untuk memblokir suksesi yang telah lama dijanjikan kepada Anwar sebagai perdana menteri berikutnya.
Meskipun demikian, Anwar dan Partai Aksi Demokratik (DAP) mengatakan Mahathir tidak berperan dalam upaya untuk menciptakan koalisi baru.
“Saya pikir ini bukan dia (Mahathir) karena namanya digunakan. Mereka yang ada di dalam dan di luar partai yang menggunakan namanya. Dia mengulangi apa yang dia katakan kepada saya sebelumnya bahwa dia tidak memainkan peran di dalamnya.
Sekretaris Jenderal DAP, Lim Guan Eng mengatakan Mahathir memutuskan untuk mengundurkan karena keberatan terhadap "upaya jahat untuk menumbangkan dan merusak mandat rakyat yang diberikan kepada PH".
Sementara itu, situs Berita Harian, (bharian.com) melaporkan dalam pernyataan terpisah bahwa Mohd Zuki mengatakan bahwa sejalan dengan pengunduran diri Mahathir, raja juga telah mencabut jabatan semua menteri mulai kemarin.
"Dengan demikian, tugas anggota dalam pemerintahan (termasuk wakil perdana menteri, menteri, wakil menteri dan sekretaris politik) diberhentikan pada tanggal yang sama," katanya seperti dikutip situs media setempat tersebut.