Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus membahas situasi global penyebaran virus corona (Covid-19) atau virus corona yang semakin memprihatinkan.
“Koordinasi dan kolaborasi global dalam menangani penyebaran Covid- 19 sangat penting untuk mengontrol dan mengatasi penyebaran virus tersebut”, demikian disampaikan Menlu Retno dalam pertemuannya dengan Tedros Adhanom Ghebreyesus di sela-sela High Level Segment Dewan HAM PBB Sesi ke-43, Jenewa, dikutip dari rilis Kementerian Luar Negeri, Selasa (25/2/2020).
Kolaborasi global dalam menangani Covid-19 bukan saja untuk mengatasi penyebaran virus ini dalam jangka pendek, namun juga untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus sejenis dalam jangka panjang.
Dalam kesempatan itu, Menlu Retno menyampaikan perkembangan penanganan Covid-19 di Indonesia.
“Hingga saat ini menurut data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan RI, belum ada kasus individu yang positif terjangkit virus ini di Indonesia,” katanya.
Selain itu, Retno juga menjelaskan upaya pemerintah Indonesia dalam mengevakuasi WNI yang berada di wilayah yang terjangkit Covid-19 di beberapa negara.
Dalam kesempatan tersebut, Menlu Retno menyampaikan dukungan terhadap strategi respon darurat yang dilakukan WHO selama ini, dan berharap WHO dapat berbagi keahlian (best practices) dalam penanggulangan Covid-19 sebagaimana dilakukan di negara lain.
Menlu Retno juga menyampaikan hasil pertemuan Asean-China Special Meeting on Coronavirus di Vientiane, Laos, pada 20 Februari 2020 lalu.
“Pertukaran informasi sebagai salah satu bentuk koordinasi penanganan Covid-19 sangat esensial untuk mencegah merebaknya virus vorona”, ujar Retno.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berpesan agar Indonesia terus siaga terhadap penyebaran Covid-19, walaupun hingga saat ini belum terdeteksi WNI yang terjangkit Covid-19 di Indonesia.
Baca Juga
Ghebreyesus juga mengapresiasi peran Indonesia sebagai Ketua Forum Foreign Policy for Global Health (FPGH), yang mengusung tema “Affordable Healthcare for All” (Pelayanan Kesehatan Yang terjangkau Untuk Semua Orang). Tema ini mendukung tercapainya Universal Health Coverage yang merupakan salah satu prioritas Agenda Pembangunan Berkelanjutan (SDG 2030).