Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Virus Corona: Korban Tewas Tembus 1.600, Nepal Evakuasi 175 Warga dari Wuhan

Angka kematian akibat epidemi virus Corona di China melonjak melewati 1.600, sementara pemerintah Nepal memulangkan 175 warganya dari Wuhan, China.
Tenaga medis menggunakan pakaian pelindung khusus saat merawat pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, di Wuhan, Provinsi Hubei, China Rabu (28/1/ 2020). China Daily via Reuters
Tenaga medis menggunakan pakaian pelindung khusus saat merawat pasien yang terinfeksi virus corona di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, di Wuhan, Provinsi Hubei, China Rabu (28/1/ 2020). China Daily via Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Angka kematian akibat epidemi virus Corona di China melonjak melewati 1.600 pada hari ini ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji upaya negara itu untuk menahan wabah tersebut.

WHO menyatakan China telah memberi banyak waktu bagi negara-negara lain untuk bersiap tidak tertular wabah penyakit mematikan itu. Karena itu China berharap semua negara akan melakukan yang terbaik.

Sementara itu, Prancis melaporkan kematian pertama di Eropa akibat infeksi tersebut. Korbannya adalah seorang turis China asal provinsi Hubei, tempat penyakit itu muncul pada Desember tahun lalu.

Lebih dari 24 negara telah mengkonfirmasi kasus itu dan beberapa telah menangguhkan hubungan perdagangan dan perjalanan dengan China dalam upaya untuk menahan penyebaran virus.

Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mendesak semua pemerintahan untuk meningkatkan upaya mereka untuk mempersiapkan virus, dengan mengatakan: "Tidak mungkin untuk memprediksi ke arah mana epidemi ini akan menyebar."

Lembaga itu tersebut "prihatin dengan terus meningkatnya jumlah kasus di China", dan oleh laporan tentang jumlah petugas kesehatan yang telah terinfeksi atau meninggal. Tedros mengkritik lambannya upaya pengumpulan dana dari komunitas internasional ".

Sementara itu, Nepal mengevakuasi 175 warganya dari kota Wuhan di Cina, kata seorang pejabat. Evakuasi itu dilakukan setelah terjadi aksi protes oleh orang tua siswa yang belajar di kota itu.

Sebuah pesawat yang dioperasikan oleh perusahaan milik pemerintah Nepal Airlines yang mengangkut 134 pria dan 41 wanita, mendarat di Bandara Internasional Tribhuvan Kathmandu sebelum fajar, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Mahendra Shrestha. Semua pengungsi akan ditahan di karantina selama dua minggu di kota Bhaktapur.

"Mereka akan berada di bawah pengawasan ketat dokter di karantina dan akan diizinkan untuk bergabung dengan keluarga mereka jika dinyatakan sehat setelah dua minggu," kata Shrestha seperti dikutip Aljazeera.com, Minggu (16/2/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper